Konstuksi Tol Semarang-Demak Capai 93 Persen, Seksi 2 Sayung-Demak Diresmikan di Hari Sumpah Pemuda

Avatar photo

Demak – Perkembangan konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer telah mencapai 93 persen.

PT Pembangunan Perumahan (PP) Semarang Demak selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menargetkan, pembangunan ruas tol tersebut selesai pada Oktober 2022.

Setelah itu, rencananya berlanjut proses Uji Laik Fungsi (ULF) setidaknya hingga akhir Desember 2022 atau awal Januari 2023.

Direktur Utama PT PP Semarang Demak, Siswantono mengatakan, konstruksi Tol Semarang-Demak Seksi 2 per minggu ini sudah 93 persen.

“Oleh karena progres sudah 93 persen, target selesai konstruksi akhir Oktober, insyaallah, 28 Oktober,” ujar Siswantono dikutip dari laman Pemprov Jawa Tengah, Kamis (22/9).

“Setelah itu kami ada proses Uji Laik Fungsi (ULF). Masa ULF ini kami alokasikan sekitar dua bulan,” imbuhnya.

Seiring dengan jadwal tersebut, Siswantono berharap, Tol Semarang-Demak Seksi 2 Sayung-Demak bisa beroperasi dan dibuka untuk umum, pada awal Januari 2023.

Suasana pengerjaan tol Semarang-Demak 
Suasana pengerjaan tol Semarang-Demak 

Dia menjelaskan, saat ULF akan dicek semuanya oleh Kementerian PUPR, Ditjen Bina Marga, BPJT, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) atau Perhubungan Darat, dan Satlantas atau dari kepolisian.

Untuk Kementerian PUPR, Bina Marga, dan BPJT akan mengecek keamanan dari konstruksi, struktur, timbunan, jembatan, parapet, aspal, dan lainnya.

“Semuanya yang bersifat struktur, akan dicek satu persatu. Termasuk saluran, menimbulkan genangan atau enggak, itu dicek,” tandasnya.

Adapun Kemenhub atau Perhubungan Darat, kata Siswantono, akan mengecek tentang misalnya rambu, marka, dan reflektor cahaya. Pada saat yang sama, Satlantas akan mengecek keamanan bagi pengendara.

“Nanti kalau pengendara dalam kecepatan seperti ini, kira-kira beloknya itu aman apa nggak. Kira-kira akan nabrak apa nggak,” imbuhnya.

Menurut Siswantono, hal-hal tersebut akan memerlukan waktu cukup lama karena pengecekan dilakukan satu per satu.

Dengan demikian, kalau ada kekurangan, pihaknya akan memperbaiki sampai semua dapat diterima. Setelah semuanya diterima, kemudian tiga instansi tersebut memberikan semacam rekomendasi, jika jalan tol layak untuk dioperasikan.

“Nanti kami tunggu adalah sertifikat layak operasi. Ini yang diterbitkan oleh Kementerian PUPR. Sebelum semuanya ada, kami tidak bisa membuka jalan tol ini untuk masyarakat,” katanya.

Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,95 kilometer dan terdiri atas dua seksi yang dibangun melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU).

Seksi 1 Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 kilometer menjadi porsi Pemerintah (APBN) dengan kebutuhan biaya Rp 10 triliun.

Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer menjadi porsi BUJT, yaitu PT PP Semarang Demak, dengan biaya konstruksi Rp 4,7 triliun.

Pembuatan marka

Saat ini, proyek Tol Semarang-Demak sudah masuk dalam tahap pengerjaan marka jalan.

Jalan Tol Semarang Demak mengunakan lima jenis marka, yakni marka putus-putus, marka utuh, marka putus-putus menjelang marka utuh, marka garis ganda: putus-putus dan utuh, marka garis ganda: dua garis ganda.

Dikutip dari @ppsemarangdemak, salah satu marka yang dipakai Tol Semarang-Demak, yaitu marka berwarna kuning.

Marka garis kuning lurus utuh di sisi jalan adalah marka yang berfungsi sebagai pemberi syarat bahwa pengendara kendaraan tidak diperbolehkan untuk menghentikan kendaraannya di daerah yang dibatasi oleh marka tersebut.

Humas PP Tol Semarang-Demak, Roby Sumarna menyampaikan, Tol Semarang-Demak akan diresmikan, pada 28 Oktober 2022, bersamaan dengan tol yang lain.

“Pada tanggal itu ada tiga ruas tol yang diresmikan. Selain di sini (Tol Semarang-Demak), ada di Bandung dan Sumatera,” katanya.