Kisah Kelam Kijo Asal Lampung Terseret Serial Killer Dukun Banjarnegara

Avatar photo

BANJARNEGARA, Jateng – Sukijo alias Ponijo atau Kijo yang menjadi perantara Slamet Tohari dukun pengganda uang di Banjarnegara sudah ditangkap. Pria asal Lampung itu ternyata merupakan salah satu korban dari Slamet

Sukijo sempat diburu polisi usai penemuan jenazah dua pasangan suami istri (pasutri) asal Pesawaran Lampung yaitu Irsad dan Wahyu Triningsih serta Suheri dan Riani. Kijo disebut sebagai calo atau perantara dalam praktik penggandaan uang Slamet dan mengenalkan kedua pasutri tersebut ke Slamet.

“Sudah diakui oleh yang bersangkutan, memang dia yang mengenalkan para korban ke Mbah Slamet,” terang Kasat Reskrim Polres Pesawaran AKP Supriyanto Husin saat dihubungi detikSumut, Selasa (11/4/2023).

Sukijo diamankan pada Selasa (11/4) dini hari di rumahnya. Setelah ditangkap di Pesawaran, pemeriksaan Kijo dilanjutkan di Polres Banjarnegara.

Dari hasil pemeriksaan polisi, peran Kijo hampir sama dengan Budi Santoso (BS) yang ditangkap terkait kasus Slamet dukun pengganda uang Banjarnegara. Budi Santoso diketahui adalah partner Mbah Slamet saat menjaring korbannya dan kini sudah ditetapkan menjadi tersangka.

“Perannya hampir sama dengan BS, tapi dia (Sukijo) itu korban. Orang yang kami amankan dari Lampung ini korban, bukan tersangka,” kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto kepada wartawan, Selasa (25/4/2023).

Budi Santoso diketahui bertugas menjaring korban Mbah Slamet di Facebook dan mendapat komisi hingga Rp 10 juta per orang. Meski memiliki peran yang sama dengan BS, polisi menyebut Kijo adalah korban Mbah Slamet.

“Ini diketahui setelah kami melakukan pemeriksaan dan berkolaborasi dengan Polres Pesawaran Lampung,” jelas Hendri.

“BS ini kaki tangannya Mbah Slamet, dia ikut menerima terkait penggandaan uang yang itu tidak nyata,” sambungnya.

Kijo pun kini harus berurusan dengan polisi karena menjadi calo dukun Mbah Slamet Banjarnegara di Lampung. Polisi pun bakal menginterogasi kembali tersangka agar kasus serial killer Slamet dukun Banjarnegara ini makin terang.

“Ke depan kami terus melakukan interogasi terhadap tersangka,” ujar dia.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan posko yang dibuka untuk mengidentifikasi korban Slamet Tohari menerima 22 laporan, 6 laporan di antaranya menyatakan kehilangan dua anggota keluarga sekaligus. Sehingga sudah didapatkan 28 ciri-ciri korban yang dilaporkan hilang.

“Laporan di posko antemortem sampai saat ini terdapat 28 orang, terdapat pelapor yang melaporkan dua orang hilang sebanyak enam orang. Jadi total pelapor 22 orang. Dari pelapor ini semua sudah diambil sampel data antemortem,” jelas Iqbal lewat pesan singkat, Rabu (26/4).

Sebagai informasi, sejauh ini sudah ada 12 jenazah korban Slamet dukun pengganda uang Banjarnegara yang ditemukan. Ke-12 korban merupakan klien Slamet Tohari yang melakukan praktik dukun palsu dengan modus mengaku bisa menggandakan uang.

Saat ini proses pencarian ke-16 korban masih dilakukan polisi. Alat berat juga sudah dikerahkan untuk menggali area kebun Slamet yang menjadi kuburan massal para korbannya itu.

Sumber: detik.com

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara, Polrestabes Semarang, Kota Semarang, Semarang, Polres Rembang, Kabupaten Rembang, Pemkab Rembang, Rembang, AKBP Hendri Yulianto, Hendri Yulianto, AKBP Dandy Ario Yustiawan, Dandy Ario Yustiawan