Demak – Kondisi anak-anak di Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak cukup memprihatinkan. Untuk tetap mengenyam pendidikan mereka harus menerjang banjir rob menggunakan perahu.
Setiap hari para siswa atau anak-anak harus menaiki perahu sejauh 1 kilometer menuju jalan utama, pasalnya seluruh akses jalan menuju Dukuh Timbulsloko tergenang banjir rob.
Salah satu siswa SDN Timbulsko, Panca mengatakan, menaiki perahu sudah menjadi rutinitasnya ketika berangkat dan pulang sekolah.
“Jalannya kebanjiran, sudah lama,” katanya, Jumat (7/10/2022).
Panca yang juga berasal dari Dukuh Timbulsloko itu berharap, akses menuju kampungnya bisa dilalui menggunakan jalan darat agar setiap pergi ke sekolah bisa berjalan kaki. “Pengennya jalan biasa,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Sekdes Timbulsloko, Sunari mengatakan, tiga akses jalan menuju Dukuh Timbulsloko semuanya terputus. Sehingga untuk setiap kegiatan warganya dibantu dengan perahu.
Dijelaskan sebelum terendam banjir rob terdapat tiga akses jalan yang menghubungkan antar desa, yakni dari Desa Gemulak, Dukuh Bogorame, dan dari Dukuh Dempet, Kelurahan Tugu.
“Jalannya tenggelam. Yang agak lumayan ini dari Dukuh Dempet Kelurahan Tugu, jalannya juga putus,” katanya.
Meskipun sudah dibantu dengan perahu, namun tetap belum bisa merasa tenang, sebab untuk cuaca ekstrem tidak berani melintas. Sementara untuk jalan sendiri tergenang sejak 4 tahunan lalu.
“Ketika rob turun tidak bisa dilalui, sudah 4-5 tahun,” ujarnya.
Sunari menyebut, sudah berbagai upaya yang dilakukan untuk membuat jalan, salah satunya menggunakan urugan batu padas yang saat ini masih dalam pembantu.
“Ini sudah kita perbaiki dari dana desa kita urug terus ada separo dari jalan ini sudah tinggi. Tapi yang jalan masuknya sudah tenggelam lagi,” tuturnya.
Sunari menyebut, untuk pembangunan juga sudah diajukan ke Pemerintah Pusat. “Ini ada pembangunan dari APBD untuk jalan, untuk jembatan InsyaAllah sudah ada lampu hijau dari PU,” tandasnya.
