Kiai Abal-abal di Semarang Cabuli Santriwati, Begini Pengakuan Tetangga

Avatar photo

SEMARANG – Yanti, 53 tahun, telah lama tak tidur di rumahnya di Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Dia takut rumahnya longsor karena tanah di bawahnya telah dikeruk dan kini telah berupa kamar bawah tanah menyerupai bunker.

Bunker tersebut dibangun oleh Muh Anwar atau Bayu Aji Anwari, 46 tahun. Rumah mereka berdekatan. Keduanya berada di tebing perkampungan tersebut. Rumah Anwar yang juga dipakai pondok berada di bawah kediaman Yanti. Anwar yang merupakan kiai abal-abal itu kini menjadi tersangka kekerasan seksual.

Yanti mengaku awalnya Anwar izin memapras lahan di perbatasan antar-rumah mereka. “Waktu itu saya izinkan, setahu saya untuk kegiatan pondok,” ujar Yanti, Senin, 11 September 2023.

Selain itu, Anwar juga mengaku diperintah gurunya untuk menjaga Yanti. Hal tersebut merupakan cara Anwar meyakinkan wanita yang sehari-hari bekerja mencuci pakaian dan menjaga tempat kos itu. “Dia bilang diperintah menjaga saya karena saya janda,” kata Yanti.

Lokasi tersebut kini telah berupa semacam bilik seluas satu kali dua meter. Di dinding dipajang hiasan kaligrafi arab. Sementara di pojoknya terdapat pintu berbahan beton. Pintu tersebut ternyata akses menuju kamar di bawah tanah rumah Yanti.

Terlihat dari lubang ventilasi di bilik tersebut, kamar tersebut cukup luas. Lantai ruangan itu berkeramik. Kamar itu juga memiliki akses langsung menuju rumah Anwar. Ruang bawah tanah itu diduga menjadi salah satu lokasi Anwar melecehkan korbannya.

Yanti mengaku tak mengetahui dan tanpa dimintai izin tanah tepat di bawah rumahnya telah digali seluas itu. “Sejak saat itu anak saya tidak mau tinggal di rumah. Itu rumah yang saya bangun dari hasil mengumpulkan bertahun-tahun,” ujar dia sambil menangis.

Proses penggalian tanah tersebut dilakukan oleh santri dan jamaah pria atas perintah Anwar. Mereka tiap tengah malam mengeruk tebing tersebut hingga dini hari.

Yanti mengaku pernah meminta pertanggung jawaban Anwar atas tindakannya mengeruk tanah tersebut. Namun, pria yang mengaku sebagai kiai itu selalu berkelit. Dia kemudian menghilang setahun terakhir dan ditangkap polisi di Bekasi, Jawa Barat.

Anwar kini menyandang status tersangka kekerasan seksual terhadap santri dan jamaah perempuannya. Berdasarkan catatan Jaringan Peduli Perempuan dan Anak Jawa Tengah, ada enam orang yang mengaku sebagai korban pemerkosaan Anwar.

Selama ini Anwar merupakan pimpinan Yayasan Islam Nuril Anwar atau Yaisna. Majelis itu rutin menggelar pertemuan di rumah orang tua Anwar di Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur, Kota Sematang saban Ahad.

Yayasan juga membentuk sejumlah lembaga yang mereka namai pondok. Pondok itu ada di Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang sekaligus rumah Anwar. Santri laki-laki dan perempuan berjumlah tak sampai 10 tinggal di sana.

Kemudian atas inisiatif Anwar, mereka mendirikan lembaga keuangan Baitul Maal wa Tamwil atau BMT Amanah. Anwar perintahkan para jamaah menabung dan mencicil tanah lewat BMT tersebut. Namun, uang yang dikumpulkan di sana lenyap.

sumber: tempo

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Jateng, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.