Mengabarkan Fakta
Indeks

Ketua PPS Wonokerto Demak Alami Penganiayaan

DEMAK, Jateng – Kabar Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, menjadi korban penganiayaan beredar di media sosial. Korban mengalami penabrakan dan pemukulan oleh satu orang yang kini sudah dilaporkan ke polisi.

Saat dimintai konfirmasi, Kapolres Demak AKBP M Purbaja mengatakan pihaknya telah menerima laporan kasus penganiayaan tersebut. Ia membenarkan bahwa korban adalah petugas PPS.

“Iya PPS itu betul,” kata Purbaja, Rabu (10/5/2023).

“Jadi untuk penganiayaan itu sudah kami terima laporannya kemarin. Kemudian saat ini sudah ditangani Satreskrim ini sedang berproses dengan pemeriksaan saksi kemudian ke TKP. Kurang lebihnya minta visum ke RSUD. Penganiayaan ditabrak kemudian dipukul,” sambungnya.

Ia menerangkan bahwa pihaknya saat ini tengah memeriksa sejumlah saksi. Pihak terlapor satu orang inisial S.

“Kenapa sampai terjadi penganiayaan tersebut masih kita dalami. Masih kami dalami apakah penganiayaan ringan atau berat masih kita dalami,” ujarnya.

“Terlapor satu orang,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua KPU Demak Bambang Setya Budi mengatakan bahwa korban penganiayaan Ketua PPS Desa Wonokerto, Arifin.

“Kami sudah mendapatkan laporan itu dan kami sudah kroscek di lapangan dan memang Mas Arifin adalah Ketua PPS Desa Wonokerto,” kata Bambang.

Bambang menyebut pihaknya telah menjenguk dan melakukan klarifikasi terhadap korban kemarin. Kejadian penganiayaan pada Senin (8/5) malam.

Ia menjelaskan bahwa penganiayaan dilakukan setelah adanya komunikasi klarifikasi pada tahapan rapat pleno Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) desa setempat.

“Berdasarkan apa yang disampaikan saudara Arifin kepada teman-teman KPU yang hadir menjenguk dan menyampaikan kronologinya, adalah berawal dari beberapa komunikasi berkaitan dengan pekerjaannya Mas Arifin Ketua PPS. Yaitu menanyakan klarifikasi terkait dengan dinamika beberapa kegiatan rapat pleno DPSHP di tingkat Desa di Wonokerto,” ujarnya.

“Setelah itu kemudian muncul proses terjadinya penganiayaan. Di depan rumahnya, ditabraknya pakai sepeda motor, saat bersih-bersih halaman depan setelah bangun atau apa saya kurang paham betul. Mungkin kesalahpahaman di situ yang kemudian menjadi salah satu pemicu terjadinya proses itu,” jelasnya.

Ia menerangkan bahwa korban saat ini masih dirawat di RSUD Sunan Kalijaga. Pihaknya juga telah melaporkan secara hierarki atas kejadian tindak kekerasan yang dialami penyelenggara Pemilu tersebut.

“Sampai hari ini informasi yang kami terima masih dirawat di RSUD Sunan Kalijaga. Korban sudah melaporkan ke Polres Demak, saat ini sedang dalam proses kepolisian,” jelasnya.

“Karena berkaitan dengan Pemilu kami melaporkan secara hierarkis kami melapor kepada KPU Jawa Tengah terkait kronologi kejadian dinamika proses kejadian ini,” imbuhnya.

Sumber: detik.com

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Humbahas, Polda Kalbar, Polda Kaltara