Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Joko Santoso Dilaporkan Ke Polda Jateng

Avatar photo

SEMARANG – Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso resmi dilaporkan ke Polda Jawa Tengah terkait dengan dugaan Tindak Pidana Penganiayaan terhadap kader PDIP, Suparjiyanto.

Kejadian tersebut terjadi Pada hari Jumat 8 September 2023, di Jalan Cumi-Cumi IV RT/RW 003/004. Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.

Pelapor atas mama Suparjiyanto dengan Laporan Polisi Nomor. LPI/167/IX/2023/SPKT POLDA JAWA TENGAH tanggal 08 September 2023.

Korban datang melakukan laporan ke SPKT Polda Jateng didampingi Ketua Korlap PDI Perjuangan Bandarharjo, Semarang Utara, Comet pada pukul 23.30 WIB.

Diberitakan sebelumnya, beredar cuplikan video CCTV berdurasi satu menit sepuluh detik sedang ramai menjadi bahan perbincangan publik.

Orang yang diduga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso menunjukkan gestur marah kepada seorang warga.
Orang yang diduga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso menunjukkan gestur marah kepada seorang warga. (Istimewa)
Dalam video tersebut, terlihat orang yang diduga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso menunjukkan gestur marah kepada seorang warga.

Beredar kabar, Joko Santoso yang juga merupakan anggota DPRD Kota Semarang melakukan aksi pemukulan terhadap tetangga rumahnya yang merupakan seorang kader PDI Perjuangan, bernama Suparjiyanto (58).

Kejadian tersebut berada di Jalan Cumi-cumi IV, Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang pada Jumat (8/9) malam.

Korban mengalami luka lebam di pelipis kanannya dan sekarang masih dirawat di UGD Panti Wiloso, Citarum, Kota Semarang. Dugaan aksi penganiayaan tersebut dipicu gara-gara masalah pemasangan bendera PDI Perjuangan di kampung Cumi-cumi Bandarharjo, Kota Semarang.

Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso saat dikonfirmasi membenarkan bahwa di dalam video tersebut adalah dirinya. Namun ia membantah adanya aksi pemukulan yang dilakukannya kepada seorang relawan PDI Perjuangan.

“Saya sama sekali tidak melakukan hal yang seceroboh itu. Tangan saya untuk memukul orang, saya tidak mungkin melakukan itu,” katanya.

Ia mengatakan ada banyak saksi yang melihat kejadian tersebut dan dirinya hanya sebatas mendorong dan tidak ada aksi memukul atau menyebabkan korban mengalami luka-luka.

“Memang saya dorong tapi tidak di muka. (Terkait adanya luka lebam-red) di muka dibuat oleh siapa saya tidak tahu kok jadi ada benjolan. Tangan saya bersih tidak ada luka atau bekas. Saksi banyak yang melihat tidak menyentuh muka,” kata Joko.

Dijelaskannya, kemarahan terhadap Suparjiyanto dipicu masalah bendera. Awalnya sejak lima bulan yang lalu dirinya tidak mempersoalkan adanya pemasangan bendera PDI Perjuangan di wilayah kampungnya RW IV Bandarharjo, Kota Semarang.

 

SUMBER: TribunJateng.com

 

Polda Jateng, Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Ajun Komisaris Besar Polisi Suryadi, Polres Pati, Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Polres Banjarnegara, Polrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Polres Sragen

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.