Berita  

Kericuhan Warnai Audiensi Soal Pembangkit Listrik Panas Bumi di Banjarnegara

Avatar photo

Banjarnegara – Sebuah video soal kericuhan yang terjadi saat pertemuan warga di Banjarnegara beredar di media sosial. Dalam video tersebut terlihat aksi saling dorong dan tendang.

Video ini salah satunya diunggah oleh akun Instagram @instambanjarnegara. Hingga Senin (24/10) malam, video tersebut sudah mendapat disaksikan oleh belasan ribu netizen.

Belakangan diketahui dalam video yang beredar tersebut merupakan audiensi antara warga Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, PT Geo Dipa Energi (Persero) dan Pemerintah kabupaten Banjarnegara. Audiensi dilakukan di Balai Desa Karangtengah, Senin (24/10/2022).

Camat Batur Aji Piluroso mengatakan, kejadian ini bermula adanya penolakan warga terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng unit 2. Adanya penolakan tersebut, membuat pemerintah kabupaten Banjarnegara berinisiatif menggelar audiensi antara warga dengan PT Geo Dipa.

“Kami yang mengundang atas petunjuk beliau Pj Bupati terkait masih adanya warga yang menolak, ” Katanya melalui sambungan telepon, Senin (24/10/2022) malam.

Kericuhan awalnya bermula saat audiensi sedang berlangsung antara warga Desa Karangtengah dengan PT Geodipa. Saat audiensi, warga Desa Bakal Kecamatan Batur ikut datang dalam audiensi yang digelar di Balai Desa Karangtengah.

“Ada insiden kecil. Ada warga Karangtengah yang merasa tidak nyaman, dan mungkin tidak berkenan karena yang diundang kan warga Karangtengah, tapi dari Desa Bakal ikut masuk,” jelasnya.

Namun demikian, ia tidak bisa memastikan siapa yang terlibat dalam insiden tersebut. Mengingat pihaknya tidak melakukan pengecekan siapa saja yang masuk dalam ruangan tersebut.

“Kami tidak bisa mengidentifikasi siapa saja. Kami tidak melakukan skrining,” ujarnya.

Usai insiden tersebut, pertemuan kembali digelar hingga malam hari. Aji mengatakan, saat ini kedua belah pihak yang sebelumnya bersitegang telah sepakat damai.

“Sudah sepakat semuanya, saling memaafkan,” terangnya.

Sementara itu, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto membenarkan adanya insiden dalam audiensi tersebut. Menurutnya terdapat sebagian warga yang berpikiran negatif terkait rencana pembangunan PLTP Dieng Unit 2.

“Ada sebagian warga yang berpikir negatif kemudian tersulut emosi. Tapi sekarang kedua belah pihak sudah sepakat damai. Sekarang sudah clear,” ujarnya.

Ia menjelaskan, awalnya, warga yang menolak pembangunan PLTP Dieng Unit 2 ini mengira ada kegiatan pembangunan. Padahal, PT Geo Dipa hanya berencana mengambil material.

“Sekarang sudah clear, dari Geodipa hanya mengambil barang, bukan ada kegiatan pembangunan PLTP,” tambahnya.