Mengabarkan Fakta
Indeks

Kecelakaan Maut Exit Tol Bawen Semarang: Sederet Fakta Terungkap

SEMARANG – Kepolisian telah melakukan olah TKP kecelakaan maut yang terjadi di pertigaan dekat exit tol Bawen, Kabupaten Semarang. Sopir dan kernet truk yang terlibat juga tengah diperiksa. Berikut sederet fakta yang terungkap dalam kasus kecelakaan itu.

Kecelakan pada Sabtu (23/9) sekitar pukul 18.34 WIB itu terjadi karena truk tronton bernopol AD 8911 IA diduga mengalami rem blong. Truk dari arah Bawen menuju Salatiga itu menabrak 15 kendaraan yang berhenti di lampu merah Exit Tol Bawen.

Saat itu terdapat 9 sepeda motor dan 6 mobil atau lebih di lampu merah tersebut.

“TKP turunan di Exit Tol Bawen, sopir tidak dapat mengendalikan kendaraan sehingga menabrak kendaraan yang ada di depannya, yang pada saat bersamaan status lampu trafic light dalam kondisi merah,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu, Minggu (24/9/2023), dikutip dari detikJateng.

Hingga kemarin siang, polisi memastikan terdapat 3 korban tewas dalam kecelakaan tersebut. Sebelumnya polisi sempat menyebut jumlah korban tewas mencapai 4 orang. Ternyata, salah satu korban yang sempat dinyatakan tewas masih hidup dan opname di rumah sakit.

“Korban meninggal dunia tiga orang, luka berat satu orang, luka ringan 26 orang,” kata Satake Bayu dalam keterangannya, Minggu (26/9/2023).

“Yang luka berat dikira meninggal dunia, doakan biar sembuh,” lanjutnya.

Ketiga korban tewas itu merupakan pengendara motor. Mereka dinyatakan meninggal di tempat. Adapun sejumlah korban luka dalam kecelakaan itu menjalani perawatan di rumah sakit. Salah satunya mengalami luka cukup parah.

“Kita melakukan pengecekan di masing-masing rumah sakit dan dari hasil pendataan kami bahwa jumlah keterlibatan korban adalah sebanyak 30 orang, di mana yang meninggal dunia ada 3 orang. Yang dipastikan meninggal dunia adalah 3 orang,” kata Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka di Rumah Sakit At-Tin, Semarang, Minggu (24/9/2023).

Tiga rumah sakit yang menangani korban kecelakaan itu yakni RS At-Tin, RS Ken Saras, dan RSUD Ambarawa. Dari 27 korban luka, satu orang mengalami luka berat dan harus dirawat intensif.

“Satu orang kondisinya luka berat di mana membutuhkan pengawasan intensif dan membutuhkan alat bantu pernafasan, sedangkan 26-nya dikategorikan sebagai luka ringan yang tidak terlalu membahayakan. Saat ini 17 dari korban tersebut dirawat inap dan sisanya rawat jalan,” jelas Achmad Oka.

Kesaksian Korban Selamat
Sebelum kecelakaan, sopir truk diketahui sempat membunyikan klakson. Namun, para pengendara yang sedang berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah itu tidak sempat menghindar. Hal itu diungkapkan salah satu korban luka, Deni Danasari (24).

“Diklakson, tapi mau menghindar ke mana. Cepat sekali kejadiannya,” kata Deni Danasari (24) saat ditemui, Sabtu (23/9) malam.

Deni saat itu mengendarai motor dari Semarang hendak ke Boyolali. Dia memboncengkan kakaknya. Setelah membunyikan klakson, menurut Deni, truk itu menyeruduk kendaraan yang berada di lajur kanan.

Deni yang berada di lajur tengah ikut terpental. “Kakak patah tulang kaki. Kita sempat jatuh, motor remuk. Alhamdulillah saya diberi keselamatan,” ujarnya.

Deni menambahkan, salah satu sepeda motor di dekatnya langsung terbakar usai tertabrak oleh truk bercat merah itu. “Ada motor yang ringsek, terus terbakar. Mungkin dari bensinnya ya,” ujar Deni.

Dari rekaman CCTV yang diterima detikJateng, kobaran api cukup besar terlihat usai benturan terjadi. Titik api di sebelah kiri truk nahas itu. Sebuah mobil juga tampak terbalik.

Hasil Pemeriksaan Sopir Truk

Polisi masih menyelidiki terkait penyebab pasti kecelakaan itu. Dari pemeriksaan sementara, sopir mengaku mengalami rem blong.

“Kalau kemarin hasil wawancara saya dengan pengemudi, dia berangkat dari Semarang menuju ke Solo memang tidak melalui tol karena akan mengisi BBM, kemudian di perjalanan hasil keterangannya kondisi remnya tidak ada masalah,” kata Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka di RS At-Tin, Minggu (24/9).

Rem truk itu bermasalah saat mendekati TKP. Sopir truk mengaku merasakan rem blong usai menyalip bus yang ada di depannya.

“Saat mendekat ke TKP itu, hasil pemeriksaan kita, dia mencoba mendahului satu kendaraan bus, kemudian di situ tiba-tiba remnya blong,” lanjutnya.

Meski begitu, Oka menyatakan masih akan menunggu hasil olah TKP.

Di sisi lain, juga terungkap sopir truk itu hanya memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) A alias tidak sesuai dengan kendaraan yang dikemudikan. Sopir truk itu juga mengaku sedang dalam perjalanan dari Semarang menuju Solo.

“Iya SIM A, iya (tidak sesuai), saat ini sedang dilakukan pemeriksaan di Unit Laka Ambarawa,” kata Achmad Oka, Minggu (24/9).

sumber: detikjogja

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Jateng, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.