Keberadaan Proyek Mangkrak Bahayakan Pengendara, Sopir Truk di Rembang Gotong-royong Uruk Pedel

Avatar photo

REMBANG Keberadaan Proyek mangkrak Jalan Sale-Tahunan menyisakan persoalan bagi masyarakat sekitar, terutama sopir truk muatan.

Kondisi proyek tidak selesai itu membuat para sopir truk muatan was-was saat melaju di bagian lajur yang belum terbeton.

Atas kondisi itu, para sopir truk secara rutin menggelar kerja bakti alias gotong-royong dengan menguruk jalan yang belum terbeton menggunakan pedel.

Kerja bakti menguruk jalan rusak terbaru dilakukan pada Minggu (5/2) pagi.

Sasarannya adalah proyek mangkrak yang berada di Dusun Kowang Desa/Kecamatan Sale.

Satu lajur jalan yang belum dibeton, diuruk menggunakan pedel oleh para sopir yang Minggu memang sedang libur bekerja.

Aksi pengurukan lantaran kondisi jalan tersebut membahayakan saat dilalui truk muatan setelah belakangan kawasan itu diguyur hujan.

Truk-truk muatan yang melintasi titik tersebut rawan terguling lantaran mayoritas kondisi jalannya amblas.

Ketua Paguyuban Rukun Sopir Sale (Gurusule), Rasiman mengungkapkan, kerusakaan jalan yang belum selesai dikerjakan oleh pemerintan itu sudah pernah membuat truk terguling.

Kondisi tersebut banyak memberikan dampak negatif, terutama bagi para sopir truk tambang.

“Kondisi jalannya miring, membahayakan truk muatan. Pernah ada truk yang terguling. Sudah saya laporkan ke bupati melalui lurah. Katanya, janjinya dibangun Februari ini,” terang Rasiman.

Ia menyebutkan, kondisi jalan yang tidak jadi tersebut membuat banyak truk mudah mengalami kerusakan onderdil.

Beberapa kerusakan yang terjadi adalah bagian bawah truk patah serta ban Meletus.

“Kerja bakti hampir setiap minggu setelah hujan. Setiap kali kerja bakti diuruk sebanyak 10-15 rit,” ujarnya.

Mewakili para sopir, ia berharap proyek mangkrak tersebut kembali dilanjutkan pengerjaannya.

Sehingga para pengendara, terutama sopir truk muatan tidak lagi merasa was-was saat melintasinya.

Seorang sopir truk, Eko Danu Saputro menyebutkan, selama proyek Jalan Sale-Tahunan mangkrak, pihaknya sudah tiga kali melakukan kerja bakti uruk jalan di lokasi itu.

“Hasil swadaya teman-teman sopir, dan perusahaan. Syukur yang terlibat banyak sopir,” ujarnya.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTARU) Rembang, Nugroho menyatakan, pengurukan jalan rusak oleh pihak di luar dinas teknis pemerintah tidak masalah.

Asalkan, tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak jalan. “Jika nanti pembangunannya dilanjutkan, akan dilakukan penyesuaian penanganan sesuai kondisi saat ini,” papar Nugroho.

Untuk diketahui proyek Jalan Sale-Tahunan dikerjakan melalui anggaran 2022 senilai sekira Rp 6,9 miliar.

Proyek tersebut tidak selesai tepat waktu dan diberikan perpanjangan pengerjaan hingga melewati tahun 2023.

Namun, lantaran tidak kunjung diselesaikan, akhirnya Pemkab Rembang memutus kontrak pengerjaan proyek itu.

sumber: suaramerdeka.com

#Polda Jateng, #Jateng, #Jawa Tengah, #Humas Polri, #Polres Demak, #Kapolres Demak, #Kabupaten Demak, #Demak, #Polres Banjarnegara, #Polres Rembang, #Kapolres Banjarnegara, #Polda Jateng, #AKBP Hendri Yulianto, #AKBP Budi Adhy Buono, #Polda Kalbar, #Kalbar, #Polda NTT, #NTT, #Polda Bengkulu, #Bengkulu, #Banjarnegara, #Kabupaten Banjarnegara, #Pemkab Banjarnegara, #Polresta Sidoarjo, #Polda Jatim, #Jatim

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.