Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menekankan tidak ada restorative justice bagi kasus kekerasan pada anak. Pernyataan tegas ini disampaikan Sahroni terkait kasus pemerkosaan anak di Brebes.
Sahroni mengapresiasi langkah cepat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menangkap enam pelaku pemerkosaan anak perempuan usia 15 tahun di Brebes.
“Saya sangat tersanjung atas perhatian dan komitmen Pak Kapolri beserta seluruh jajaran yang dengan cepat menindak para pelaku pemerkosaan. Memang sedari awal, penyelesaian kasus ini sudah tampak janggal dan tidak pantas untuk berakhir damai. Tidak ada restorative justice untuk tindakan biadab seperti ini,” tegas Sahroni di Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Diketahui, polisi mengusut kasus pemerkosaan anak oleh enam orang di Brebes, Jawa Tengah. Kasus ini menjadi sorotan publik karena berakhir damai dengan dimediasi LSM. Kapolri pun turun tangan dan memerintahkan anak buahnya menangkap enama pelaku pemerkosaan anak tersebut.
Sahroni juga menyoroti terkait langkah-langkah yang harus diambil oleh seluruh jajaran kepolisian di daerah ketika menemukan kasus serupa.
Sahroni menekankan, ketidakadilan seperti ini mungkin saja banyak terjadi, tetapi tidak semuanya bisa mendapat sorotan yang sama di media sosial.
“Saya khawatirkan kasus-kasus (ketidakadilan) seperti ini banyak terjadi di luar sana dan tidak mendapat sorotan. Jadi saya minta seluruh jajaran kepolisian terus peka terhadap situasi-situasi semacam ini. Segera intervensi jika terjadi unsur-unsur ketidakadilan. Jangan sampai korban malah semakin dirugikan,” tegas Sahroni.
