Kapolda Jateng Jamin Adanya Polisi RW Tidak Ada Motif Politik

Avatar photo

SEMARANG – Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi menyebut, hadirnya program satu polisi untuk rukun warga (polisi RW) menjadi solusi mengatasi persoalan di wilayah.

Apalagi menjelang pemilu 2024 perlu adanya sistem pendingin di tingkat wilayah terkecil yakni di lingkungan RW.

Meski begitu, Kapolda menjamin tidak ada motif politik dalam penyebaran polisi RW.

“Tidak ada motif politik, nanti ada masalah kita selesaikan misal pidana kita sidik, atau bisa di RJ (restorative justice) kita lakukan,” bebernya, Selasa (16/5/2023).

Polda Jawa Tengah memiliki enam Polres yang dijadikan sebagai pilot project polisi RW.

Sebelumnya, program tersebut sudah berjalan di Polda lainnya.

“Polda Metro Jaya sudah jauh-jauh hari, pilot project di Jateng ada enam Polres untuk percobaan,” katanya.

Menurutnya, polisi RW digunakan sebagai penetrasi awal untuk mendeteksi dini dari anggota polri di lapangan terkait potensi pidana.

Deteksi awal dilakukan di lingkup masyarakat terkecil yakni di tingkat RW.

“Hadirnya polri di tengah masyarakat sebagai representasi negara tidak unsur politik dan sebagainya,” jelasnya.

Di sisi lain, Polda Jateng menyiapkan Satgas Siber lewat virtual police dalam mengatasi polarisasi pemilu 2024.

Satgas Siber sudah dipersiapkan matang di setiap divisi polri seperti Dirreskrimum, Ditreskrimsus, dan bagian Humas.

“Untuk semua wilayah di Jawa Tengah menjadi perhatian. Semua anggota nanti disebar,” tandasnya.

sumber : TribunJateng.com

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Sukoharjo, Polres Rembang, Polres Pati, Polres Humbahas, Polres Pangandaran, Polres Batang, Polda Sumut, Polda Jateng, Jateng