Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Kota Singkawang Melalui Pencanangan PPKS dan Dapur Dahsat

Avatar photo

Singkawang, Polda Kalbar – Telah dilaksanakan kegiatan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Kota Singkawang Tahun 2023 Melalui Pencanangan PPKS dan Dapur Dashat, Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Kec. Singkawang Timur yang beralamat Jl. Raya Singkawang – Bengkayang Rt. 001 Rw. 002 Kel. Nyarumkop Kec. Singkawang Timur Kota Singkawang, Rabu (25/1/2023).

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Pj. Walikota Singkawang Drs. H. Sumastro, M.Si, Kapolres Singkawang diwakili Kasat Binmas Polres Singkawang AKP Supiyanto, Dandim 1202 / Singkawang Letkol Kav I Nyoman Artawan, S.Sos, Danrindam XII/TPR diwakili Kabagum Letkol Inf Darmawan Wijaya, S.Han, Forkopimda, Forkopimcam, Kepala BKKBN Prov. Kalbar, Tokoh Masyarakat, Ketua Bhayangkari Polres Singkawang, Ketua Dharma Pertiwi Kodim 1202 Singkawang, Ketua Persit Kartika Candra Kirana Rindam XII / TPR,Ketua TP. PKK se-Kota Singkawang, dan Undangan lainnya.

Susunan Acara Dalam kegiatan tersebut diawali dengan Pembukaan oleh MC, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Menyanyikan Mars Keluarga Berencana, Pembacaan Do’a, Sambutan Ketua Panitia Kegiatan Kadis Kesehatan dan KB Kota Singkawang Dr. Alexander, Melaporkan kasus stunting yang ada di Kota Singkawang,
Dalam Sambutannya Kepala BKKBN Prov. Kalbar diwakili Koordinator Bidang Pengendalian Pendudukan Drs. Gugus Prayitno, M.Si. menuturkan,

“Ada enam perilaku utama pencegah stunting yang menjadi fokus pesan kampanye, yaitu ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD), termasuk rutin mengikuti kelas ibu hamil, Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA), mengunjungi posyandu sebulan sekali untuk memantau tumbuh kembang anak, penggunaan jamban sehat, dan cuci tangan pakai sabun (CTPS).

“Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya penurunan angka Stunting meluncurkan Program kegiatan,Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dimana kegiatan ini merupakan
pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil,ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu,Dengan melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan
lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya, dengan kata lain Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) adalah pusat Informasi Gizi bagi masyarakat, Tuturnya

Dalam kesempatan tersebut Pj. Walikota Singkawang Drs. H. Sumastro, M.Si dalam sambutan nya sekaligus membuka kegiatan menyampaikan, ” Saat ini, satu dari tiga balita Indonesia mengalami stunting, Persoalan ini bukan persoalan bangsa di masa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan kita karena anak-anak itu adalah generasi penerus, Merekalah masa depan Bangsa kita. Bagaimana kita bisa mencapai visi Indonesia Emas Tahun 2045 kalau modal dasarnya, yaitu anak-anak bangsa,mengalami stunting, terganggu perkembangan kognitif dan kesehatannya.

“Untuk itu, saya ingin kembali menekankan bahwa pemerintah sangat serius mengupayakan penurunan stunting. Komitmen Pemerintah tidak pernah kendor, Pada Agustus 2021 yang lalu, Presiden telah menandatangani Peraturan Presiden No. 72 tentang Percepatan Penurunan orang Stunting. Substansinya mengadopsi Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024.

“Perpres ini memberikan dasar hukum untuk melakukan penguatan kerangka substansi, intervensi, pendanaan, serta pemantauan dan evaluasi yang diperlukan dalam berbagai upaya percepatan penurunan stunting.
Target kita sangat jelas, kita ingin menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024. Pada tahun 2030, sesuai dengan target
Sustainable Development Goals (SDGs), kita harap prevalensi stunting sudah 0 (nol) di negara kita.

“Hadirin yang terhormat,Tema yang diambil dalam kegiatan ini harus dapat kita maknai
dengan baik, sehingga dapat menjadi roh dan penyemangat kita dalam pelaksanaan percepatan penurunan prevalensi stunting, Khususnya di Kota Singkawang.

“Ada enam perilaku utama pencegah stunting yang menjadi fokus pesan kampanye, yaitu ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD), termasuk rutin mengikuti kelas ibu hamil, Pemberian Makanan Bayi
dan Anak (PMBA), mengunjungi posyandu sebulan sekali untuk memantau tumbuh kembang anak, penggunaan jamban sehat, dan cuci tangan pakai sabun (CTPS).

“Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya penurunan angka Stunting meluncurkan Program kegiatan,Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dimana kegiatan ini merupakan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil,ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu,Dengan melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya, dengan kata lain Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) adalah pusat Informasi Gizi bagi masyarakat, Pada Tahun 2023 ini Kota Singkawang telah dibentuk 5 Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di tiap Kecamatan,

“Di samping itu pada Tahun 2023 ini juga Kota singkawang telah di bentuk Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera ( PPKS) sebagai sarana konsuling masyarakat untuk Pembinaan ketahanan dan kesejahteraan Keluarga sebagai salah satu upaya mewujudkan penduduk yang berkualitas,Untuk mendukung upaya mewujudkan ketahanan keluarga tersebut di bentuklah Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) di 3 Kecamatan yang berlokasi di Balai
Penyuluhan Keluarga Berencana yang ada di Kota Singkawang,

Upaya percepatan penurunan prevalensi stunting memerlukan komitmen yang kuat dari kita semua. Tidak hanya komitmen di tingkat pusat, upaya advokasi komitmen pemerintah daerah juga harus optimal,Hingga tahun 2021, seluruh Bupati dan Wali Kota dari 514 kabupaten/kota telah menandatangani komitmen bersama untuk melakukan percepatan penurunan stunting di daerah

“Komitmen ini harus tetap dijaga dan betul- betul dibuktikan pelaksanaannya di daerah.
Kolaborasi kerja berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program hingga ke tingkat kelurahan untuk menurunkan stunting,Upaya ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja, atau hanya dari unsur pemerintah saja. Upaya penurunan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan kelurahan, TNI-POLRI, akademisi, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat,dan mitra pembangunan,

Dalam kesempatan yang penting ini Saya berharap seluruh pihak untuk dapat melaksanakan antara lain :
Pertama, bukan tanpa alasan bahwa komitmen menjadi pilar pertama dalam Stranas Stunting. Sebagaimana saya sampaikan sebelumnya, komitmen yang kuat sangat penting untuk memastikan seluruh aktor pelaksana hadir, dan mengerahkan upaya terbaiknya dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Kedua, Kepada Para Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Selaku ujung tombak Program Banggakencana ( Pembangunan Keluarga , Kependudukan dan Keluarga Berencana) dari BKKBN dan meningkatkan kapasitas dirinya dalam bekerjasama dengan Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari para Kader PKK, Para Bidan dan para kader KB dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting, dapat meningkatkan koordinasi dengan pemangku kepentingan di tingkat Daerah, hingga desa/kelurahan, Pelibatan dan kerja kolaboratif di seluruh tingkatan pemerintahan sangat penting untuk mengawal konvergensi program/kegiatan dalam upaya mencapai target penurunan stunting.

Ketiga, setiap OPD yang terkait agar memastikan bahwa intervensi dan sumber daya yang diperlukan untuk percepatan penurunan stunting tersedia, dan menjangkau hingga kelompok sasaran, yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita, Kemudian, mempertimbangkan waktu yang tersisa, saya berharap OPD yang terlibat Khususnya OPDKB dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota, Kecamatan dan sampai TPPS Kelurahan/Desa bersama PKB dapat melakukan Perencanaan, Pemantauan dan Evaluasi, dapat memantau dan mengevaluasi pelaksanaan percepatan penurunan Stunting ini.

“Jika ditemukan isu yang dapat menghambat pencapaian target, agar segera diatasi melalui kegiatan Audit Kasus stunting.Terakhir, kepada para Kepala OPD, TNI dan POLRI , akademisi,
organisasi masyarakat, swasta, mitra pembangunan, dan media, saya berharap agar dapat mendukung dan mengawal pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian, tetapi memerlukan kolaborasi dan dukungan dari saudara-saudara sekalian.

“Hadirin yang saya hormati, masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang. Dalam menyongsong masa depan, kita harus optimis namun tidak boleh lengah

“Anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang merawat bangsa.

Dengan Ucapan Bismillahirrahmanirrahim : “Kampanye Stunting Dengan Tema : “ Kampanye Stunting Dalam Upaya Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting Melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) Dan Pusat Penyuluhan Keluarga Sejahtera (Ppks) ”hari Rabu, 25 Januari 2023 DiAula Kantor Kecamatan Singkawang Timur Kota
Singkawang, Saya buka dengan Resmi, Pungkasnya.

#Polda Kalbar, #Polda Kalimantan Barat, #Kapolda Kalbar, #Irjen Pol Drs. Suryanbodo Asmoro, #Kombes Pol Raden Petit Wijaya, #Kabidhumas Polda Kalbar, #Polres Sintang, #Polres Bengkayang, #Polresta Pontianak, #Polres Kubu Raya, #Polres Sambas, #Polres Mempawah, #Polres Melawi, #Polres Kapuas Hulu,#Polres Kayong Utara, #Polres Singkawang, #AKBP Fauzan Sukmawansyah, #Polres Pangandaran, #AKBP Hidayat, #Polda Jateng, #Polda Jawa Tengah, #Jateng, #Jawa Tengah, #Polres Rembang, #Polres Demak, #Polres Banjarnegara, #Polrestabes Semarang, #Polres Pati, #Polres Batang, #Polres Semarang, #Polres Pangandaran, #Kompol Cucu Safiyudin, #Humas Polri, #AKBP Tommy Ferdian