Jelang Iduladha, Dinas Pertanian Sukoharjo Memberi Obat Cacing Hewan Kurban

Avatar photo

SUKOHARJO, Jateng – Menjelang Iduladha yang akan jatuh pada 29 Juni 2023 mendatang, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten (DPP) Sukoharjo menggelar serangkaian pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Tim kesehatan hewan DPP Kabupaten Sukoharjo diterjunkan ke sejumlah peternakan untuk memberikan obat cacing.

Kepala DPP Sukoharjo, Bagas Windaryatno, pihaknya telah menyiapkan obat cacing sebanyak 4.020 dosis sebagai antisipasi sejumlah penyakit dalam menghadapi musim kurban. Pada Selasa (30/5/2023) lalu DPP melakukan pengecekan hewan di  Kayuapak, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Bagas turut mengawasi pengecekan tersebut.

Pemantauan kesehatan hewan tersebut menyasar hewan kurban terutama sapi, kambing dan domba. Bagas menambahkan pemberian obat cacing ke peternak dan pedagang hewan kurban telah dimulai sejak Selasa hingga beberapa hari ke depan.

“Obat cacing sudah didistribusikan ke peternakan dan penampungan ternak kurban di Sukoharjo. Kami mulai memeriksa kesehatan ternak kurban per hari ini. Di Kayuapak, Polokarto tadi ada 70 ekor sapi, semua dalam kondisi sehat, kandang cukup bersih dan terawat,” jelas Bagas Windaryatno kepada wartawan, Selasa.

Tak hanya di peternakan, DPP juga akan melakukan pemantauan di lokasi penampungan ternak kurban yang biasanya dikelola oleh pedagang. Penampungan tersebut terpetakan di kawasan Kecamatan Grogol yang biasanya terpusat di Desa Langenharjo, meski tidak menutup kemungkinan penampungan ternak juga ada di daerah lain.

Bagas memastikan akan memantau kesehatan hewan secara merata di seluruh Kabupaten Sukoharjo. Mengingat sebagian besar pedagang hanya menjadi penampung hewan yang terkadang kurang memperhatikan kondisi kesehatan. Kondisi tersebut berbeda jika dibandingkan para peternak yang terbiasa menjaga kesehatan hewannya.

Bagas juga tak menampik ternak di Kabupaten Sukoharjo masih belum terbebas dengan penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD). Namun, ia mengklaim dari hasil penanganan, monitoring, dan evaluasi kasus PMK dan LSD di Sukoharjo terkendali.

“Untuk PMK dan LSD kami tidak bisa mengatakan zero ya. Tapi kondisi saat ini terkendali,” terangnya.

Stok Hewan Kurban Cukup

Lebih lanjut ia mengatakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) populasi hewan kurban di Sukoharjo saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan Iduladha. Sehingga menurutnya Sukoharjo tidak perlu mendatangkan ternak dari daerah lain.

Sosialisasi terkait daging kurban yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) terus digencarkan. Terkait kebutuhan ternak kurban, Bagas menyebut pihaknya memprediksi akan ada peningkatan permintaan sekitar 5-10% dibandingkn pada 2022 lalu. Hal tersebut seiring terkendalinya pandemi Covid-19 dan kesadaran masyarakat yang meningkat untuk berkurban. “Hewan kurban tahun 2022, sebanyak 6.010 ekor sapi, 10.884 ekor kambing, 1.210 ekor domba. Prediksi kami ada peningkatan 5-10%,” ujarnya.

Sementara itu, belum lama ini peternak Setyalembu Multifarm asal Plesan, Nguter, Sukoharjo, Suwanto atau Pak Ndut, mengaku sudah mendapat banyak pesanan hewan kurban. Ada yang telah melakukan pembayaran uang muka bahkan ada yang telah melunasi sejak pertengahan Mei 2023 lalu.

“Para pembeli rata-rata berasal dari Soloraya dan lembaga. Harga [kambing] per ekor mulai dari Rp1,8 juta-Rp4 juta lebih. H-15 kenaikan semakin banyak, rata-rata naik karena ketersediaan barang atau kambingnya,” katanya.

Suwanto mengatakan kenaikan harga rata-rata sebesar 10-15% menjelang Iduladha mendatang. Sementara harga hewan impor yang ada dipeternakannya saat ini berkisar Rp150.000/kilogramnya tergantung jenis hewan. Sementara harga sapi yang dijualnya mulai dari Rp21 juta. (aslama)

Sumber: soloraya.solopos.com

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, Polrestabes Semarang