Istri dan Anak Sering Alami Mimpi Buruk Sebelum Tewas di Kecelakaan Maut Jrakah Semarang

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Suasana haru menyelimuti keluarga korban kecelakaan maut di Jalan Prof Hamka, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Adriel Sirelo Mesak Wibowo (10) saat prosesi pemakaman di TPU Kembangarum Semarang, Kamis (8/6/2023).

Adriel merupakan penumpang di mobil Agya yang tewas di lokasi saat tertimpa truk Hino.

Selain Adriel, korban di mobil Agya yang tewas saat itu adalah Yuliana Evelien Tanikwele.

Terlihat orangtua korban tak bisa menahan tangis ketika melihat jenazah anaknya saat prosesi pemakaman.

Teman-teman sekolah beserta guru, dan keluarganya pun datang di prosesi pemakaman itu.

Ayah korban, Dian Setyo Wibowo menuturkan, Adriel merupakan anak pertamanya.

Dia tidak mengira anaknya menjadi korban kecelakaan maut itu.

“Padahal pada Juli 2023, ulang tahunnya yang ke 11,” ujarnya, Kamis (8/6/2023).

Dian membenarkan, saat itu anaknya pulang sekolah menumpang temannya.

Anaknya sering menumpang pulang Yuliana ketika sibuk.

“Biasanya kalau ibunya sibuk, pulang numpang orangtua temannya itu.”

“Kebetulan kemarin ibunya sedang ada meeting (rapat) di Mijen.”

“Kami meminta tolong Yuliana menumpangi anaknya.”

“Karena rumahnya sejalan.”

“Rumah saya di Perum Griya Lestari, kalau bu Yuliana di Bringin Mas,” jelasnya.

Dian menuturkan, saat itu mendapat informasi dari tetangganya terjadi kecelakaan di jalur itu.

Awal dia tidak tahu bahwa anaknya merupakan korban kecelakaan lalu lintas.

“Waktu itu saya arah kota mau ke kantor di wilayah Mijen, saya mendapat informasi dari istri bahwa mobil yang menjemput anak saya mengalami kecelakaan di dekat UIN Walisongo Semarang,” tuturnya.

Dia terkejut ketika mengetahui ada truk menimpa mobil.

Saat itu juga dirinya menuju lokasi. Namun saat perjalanan menuju lokasi terjebak macet.

“Mobil yang saya bawa saya parkirkan di pinggir jalan.”

“Saya cari ojek tidak ada yang mau.”

“Saya minta tolong dan kasih uang akhirnya ada yang mau mengantarkan ke sana,” tuturnya.

Setelah sampai di lokasi, dia mencari informasi terdapat satu anak yang selamat.

Dirinya masih berharap korban yang selamat adalah anaknya.

“Setelah saya cek di RSUD Tugu bukan anak saya, tetapi anak dari ibu Yuliana,” imbuhnya.

Dian tidak berhenti mencari informasi korban kecelakaan.

Dirinya mendapatkan informasi terdapat dua korban meninggal dunia dan telah dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang.

Ciri-cirinya satu korban dewasa dan satu anak laki-laki.

“Tidak ada yang mau mengantarkan ke RSUP dr Kariadi.”

“Akhirnya saya mencari ojek online mengantarkan ke rumah sakit itu.”

“Setelah sampai sana, saya tanya satpam tidak mengetahui ada korban kecelakaan lalu lintas di Jrakah.”

“Saya tanya lagi di instalasi katanya tidak tahu.”

“Beruntungnya ada mobil ambulans baru keluar, katanya habis mengantarkan korban kecelakaan lalu lintas Jrakah,” tutur dia.

Hingga saat in, dia belum mendapatkan informasi pasti posisi duduk anaknya saat menumpang mobil temannya.

Informasi itu pun masih simpang siur.

“Kata anak korban yang selamat duduknya di belakang kursi mamanya,” tuturnya.

Mimpi Buruk

Seminggu sebelum kejadian, istrinya bercerita mimpi buruk setiap malam. Namun istrinya tidak menceritakan apa mimpi buruk yang dialaminya itu. Tidak hanya istrinya, anaknya juga mengalami hal serupa.

“Istri saya bilang ada rasa takut dan gelisah.”

“Tapi tidak tahu itu rasa takut apa.”

“Seminggu sebelumnya lagi anak saya juga bercerita mimpi diangkat Tuhan ke atas, katanya surga.”

“Anak saya mendapat pandangan indah yang tidak ada di Bumi,” tuturnya.

Dia tidak mengira mimpi yang dialami istri dan anaknya itu merupakan firasat.Dirinya merasa mimpi itu hanyalah sebuah halusinasi.

“Tetapi ternyata beberapa minggu, kemudian terjadi hal itu,” ujarnya.

sumber: tribunnews

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara