PATI, Jateng – Proyek Jembatan Juwana, Kabupaten Pati, sudah masuk tahap penyelesaian.
Jembatan ini masuk dalam proyek penggantian 37 Jembatan Callender-Hamilton (CH) se-Pulau Jawa oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Jembatan Juwana rencananya akan diujicoba penggunannya (open traffic) pada Sabtu (1/4/2023) mendatang.
Construction Manajer (CM) Area Jateng PT Bukaka Teknik Utama, Hernowo Indrajaya, mengatakan bahwa saat ini proses pengerjaan jembatan tinggal tahap finishing.
Pekerjaan tinggal difokuskan untuk pengaspalan, pembuatan marka, dan pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU).
“Mudah-mudahan Sabtu malam sudah bisa dilakukan uji coba. Adapun peresmiannya kami masih menunggu petunjuk. Namun, kami yakin jembatan sudah aman dilewati untuk arus mudik,” kata dia, Kamis (30/3/2023).
Setelah uji coba open traffic, langkah selanjutnya ialah pemantauan kondisi kesehatan struktur jembatan atau SHMS (Structural Health Monitoring System).
SHMS akan dilakukan sebelum peresmian jembatan.
“Jadi, setelah uji coba nanti jembatan akan ditutup kembali untuk sementara selama sekitar enam jam untuk pengetesan SHMS,” ucap dia.
Untuk diketahui, Jembatan CH Juwana memiliki lebar 9 meter dan panjang 80 meter.
Tepi utara dan selatan jembatan dilengkapi trotoar.
Dalam pengerjaan ini, jembatan ditinggikan hingga 80 sentimeter untuk mempermudah mobilitas nelayan yang berlalu-lalang di bawahnya.
“Rencananya di bagian bawah (kolong jembatan) juga akan dibuat taman untuk mempercantik tampilan serta mengantisipasi keberadaan bangunan liar,” papar Hernowo.
Selain merampungkan proyek Jembatan CH Juwana, lanjut Hernowo, pihaknya juga akan memperbaiki jembatan lama Juwana (di lingkar selatan Juwana) untuk penanganan kerusakan.
Sebagaimana diketahui, jembatan yang berada di selatan itu dijadikan jalur alternatif selama ada proyek pengerjaan Jembatan CH Juwana yang berada di utara.
Sebelum ada proyek penggantian Jembatan CH Juwana, jembatan di sisi selatan tersebut satu arah, hanya digunakan oleh kendaraan dari arah Timur (Rembang) ke Barat (Pati).
Selama ada proyek, jembatan tersebut dilalui kendaraan dua arah. Sehingga beban volume kendaraan meningkat dan mengakibatkan sejumlah kerusakan.
“Akan kami sisir sehingga bisa digunakan. Dengan begitu maka aksesnya bisa kembali seperti semula. Untuk yang dari Semarang bisa lewat jembatan baru sementara yang dari Rembang bisa lewat jembatan lama,” tandas Hernowo.
Sumber: jateng.tribunnews.com
