Ibu Tewas Peluk Bayi di Pati, Suami Pura-pura Datang Padahal Aniaya Istri & Tinggalkan Anak

Avatar photo

PATI, Jateng – Setelah aniaya istrinya Budiati (31) hingga tewas dan tinggalkan anak-anaknya 2 hari kelaparan, Mashuri (45) malah pura- pura datang dan bertanya-tanya apa yang terjadi.

Dirinya juga berteriakminta tolong serta takut waktu ada yang lapor polisi.

Menurut Gunadi, ketika ketua RT menemukan jasad Budiati, suami korban tidak ada di rumah itu.

“Setelah Pak RT datang, baru suami anak saya pura-pura datang dan bertanya-tanya apa yang terjadi dan teriak minta tolong. Dia juga takut waktu ada yang lapor polisi. Berarti kan dia punya kesalahan,” ujar ayah Budiati, Gunadi (61).

Dia menjelaskan, perlakuan kasar Mashuri kepada Budiati diduga terjadi pada Jumat (9/6/2023).

“Sabtu (10/6/2023) itu saya mengunjungi cucu-cucu saya untuk memberi uang jajan. Saat itu anak saya menangis sambil matanya melirik suaminya. Dia menangis sambil tangannya menekan bagian tubuhnya yang sakit,” terangnya.

Gunadi mengungkapkan, dirinya tak setuju Budiati menikah dengan Mashuri.

Pasalnya pria tersebut berwatak keras dan mudah marah.

Di samping itu, putrinya dan Mashuri menikah secara siri.

Kini, polisi telah menangkap Mashuri dan menetapkannya sebagai tersangka.

Kronologi ditemukannya jasad ibu peluk bayi di Pati

Kasus ini terungkap usai ketua RT setempat mendengar tangisan bayi secara terus-menerus dari rumah korban.

“Ketahuannya itu karena anak yang bayi nangis lama tidak diberi susu. Akhirnya Pak RT mendobrak pintu dan melihat anak saya sudah meninggal. Lalu Pak RT lapor polisi,” ucap, Gunadi (61), dilansir dari Tribun Jateng.

Ia menuturkan, tiga cucunya tersebut sempat telantar selama dua hari.

Selama telantar, dua cucunya yang berusia 4 dan 2 tahun makan makanan yang ada di kulkas. Gunadi menilai, dua bocah itu tak tahu bahwa ibunya sudah meninggal.

Sewaktu ditemukan, dua anak tersebut sedang memeluk punggung jasad ibunya.

“Jadi selama hampir dua hari dua malam mereka telantar. Makan apa saja yang ada di kulkas. Begitu makanan di kulkas habis, ya sudah,” ungkapnya.

Selepas ditemukan, anak berusia 4 tahun dan 2 tahun itu dirawat oleh Gunadi di rumahnya.

Nasib Tiga Balita

Tiga balita, salah satunya bayi berusia kurang dari satu bulan, telantar di sebuah rumah di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Bocah-bocah tersebut merupakan anak dari Budiati (31), perempuan meninggal akibat dianiaya suaminya, Mashuri (45). Saat jenazah korban ditemukan oleh ketua RT setempat pada Rabu (14/6/2023), posisi korban diketahui sedang memeluk bayinya.

Adapun dua anak korban lainnya, yang berusia 4 dan 2 tahun, memeluk jasad ibunya dari belakang.

Ketiga bocah itu dalam kondisi lemas. Si bayi bahkan harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga mengalami dehidrasi.

Usai dirawat beberapa hari di rumah sakit, kondisi bayi tersebut dikabarkan membaik.

“Berangsur-angsur lebih baik dari kemarin dari laporan tadi,” ujar Wakil Direktur Pelayanan UPT RSUD RAA Soewondo Pati Ali Muslihin, Sabtu (17/6/2023), dikutip dari Kompas TV.

“CPAP-nya sudah dilepas. Sekarang tinggal diberikan O2, oksigen. Kejangnya sudah enggak,” sambungnya.

Ali berharap kondisi bayi tersebut bisa semakin membaik pada hari-hari ke depan. (aslama)

Sumber: sumsel.tribunnews.com

 

Polres Pati, Kapolres Pati, Pemkab Pati, Kabupaten Pati, Polres Sukoharjo, Polres Rembang, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polda Kalteng, PolisiNgajiPolisiNyantri, SeduluranSaklawase

Baca juga: Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyanto, Pemkab Banjarnegara