Hidup Nestapa Wanita ODGJ Semarang yang Hamil 8 Kali

Avatar photo

Semarang – Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) asal Mijen, Semarang, SS (42) saat ini dalam kondisi hamil. Wanita tak bersuami itu kini tengah menjalani kehamilannya yang kedelapan.

Warga cukup dipusingkan dengan kehamilan SS yang kini sudah memiliki 5 anak itu. Dari sederet kehamilannya itu, hanya dua diantaranya yang terjadi saat dia memiliki suami. Sedangkan lainnya tidak jelas.

Karena itu warga kemudian memilih melapor ke Dinas Sosial setempat untuk penanganan SS.

“Warga itu bingung sehingga dia minta tolong kepada Dinsos untuk diantisipasi, untuk kelahirannya, bahkan untuk penindakan selanjutnya,” kata Kasi Tuna Susila dan Perdagangan Orang (TSPO) Dinas Sosial Semarang, Bambang Sumedi, Selasa (24/1/2023).

Pihaknya kemudian melakukan asesmen terhadap SS. Kebetulan, sebuah yayasan rehabilitasi asal Bekasi ikut dalam kegiatan itu. Yayasan itu juga siap merawat SS sekaligus mempersiapkan persalinan dan perawatan anaknya nanti.

Sepupu SS, Las mengungkapkan bahwa sebenarnya wanita tersebut pernah memiliki suami. Dari pernikahan itu lahirlah anak yang pertama. Namun, karena SS menunjukkan gejala ODGJ, mereka pun berpisah.

Anak yang lahir dari perkawinan itu pun dibawa oleh mantan suami SS. Setelah berpisah, SS tercatat tiga kali hamil dan melahirkan. Namun anak ketiganya meninggal. Sedangkan dua lainnya diadopsi orang.

Selanjutnya, SS sempat nikah siri dan kemudian hamil hingga melahirkan. Lagi-lagi, pernikahannya hancur dan anaknya dibawa oleh mantan suami sirinya.

Setelah berpisah, SS hamil lagi hingga tiga kali, termasuk kehamilannya yang sekarang. Tercatat anak keenam SS juga meninggal saat masih bayi.

Sebenarnya, beberapa pria yang menghamili SS sebenarnya diketahui oleh warga. “Kalau yang kepergok itu, yang mau bertanggung jawab itu mungkin ada empat, lima,” kata Las.
Mereka siap menikahi SS dan menafkahinya. Namun, SS justru tidak mau dan marah-marah.

“Ada loh anak bujang dia ngotot di tempat Pak RT, ‘saya tuh mau tanggung jawab, saya mau nikahi dia’, tapi dia marah-marah terus,” jelasnya.

Dia sendiri tak tahu alasan mengapa beberapa pria itu ingin menikahi SS. Namun, dia menyebut bahwa SS memang cantik saat mudanya. Orang yang baru kenal tak akan mengira bahwa SS mengalami gangguan jiwa.

“Kalau soal itu eggak tahu pertimbangan mereka apa, kalau soal cantik ya memang cantik, bersih,” katanya.

Namun, beberapa waktu belakangan, kehidupan SS memang memprihatinkan. Dia tinggal sendiri di rumah peninggalan ayahnya.

Rumah SS berada di Kecamatan Mijen, sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Semarang. Rumah itu sangat sederhana dengan luas sekitar 4×6 meter dengan atap asbes dan sebagian besar hanya berlantai semen tanpa keramik.

Di rumah itu, dia dulunya tinggal bersama ayahnya. Setelah ayahnya meninggal, dia hidup di rumah tersebut tanpa fasilitas listrik.

Warga pernah memasang listrik untuk rumah SS. Namun akhirnya ada kekhawatiran jika rumah itu dipasang listrik akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Sedangkan dikasih lampu aja diputus, dipukul, akhirnya kan tetangga nggak mau lagi, akhirnya nggak dikasih lampu,” kata Las.

sumber:  detikjateng

#Polda Jateng, #Jateng, #Jawa Tengah, #Humas Polri, #Polrestabes Semarang, #Polres Rembang, #Polres Demak, #Polres Banjarnegara, #Polres Semarang, #Polres Pangandaran, #Polres Mempawah, #Polres Batang, #Pemkab Banjarnegara, #Kabupaten Banjarnegara, #Banjarnegara, #Polda Jateng, #Polda Kalbar, #Hendri Yulianto, #Budi Adhy Buono, #Irwan Anwar, #Dandy Ario Yustiawan, #Kapolres Sintang, #AKBP Tommy Ferdian