Berita  

HEBOH Mahasiswa Unnes Tewas di Kontrakan Dengan Kepala Masuk ke Ember, Lututnya Keluarkan Darah

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Masyarakat di Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunungpati digegerkan dengan adanya kabar mahasiswa tewas di kamar kontrakannya.

Mahasiswa diketahui merupakan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Khoirul Mubin Fatyadi (KMF) (21).

Khoirul Mubin Fatyadi ditemukan meninggal dunia di kamar kontrakannya, di Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunungpati, Selasa (8/8/2023) pagi.

Korban asal Kendal itu didapati teman se-kontrakan dalam kondisi tak bernyawa dengan kepala masuk ke dalam ember.

Rekan satu kontrakan korban, Zunalia Akhmad (22) mengatakan Khoirul Mubin Fatyadi memiliki riwayat sakit.

Namun ia mengaku tak tahu jenis penyakit yang diderita Khoirul Mubin Fatyadi.

“Kurang tahu sakit apa. Tapi pernah dengar dari orangtuanya kalau korban sering pingsan kalau terlalu capek,” kata Zunalia, Rabu (9/8/2023).

Dia mengaku belum mengenal baik korban karena baru sembilan hari mengontrak.

Selain itu korban juga jarang berinteraksi.

“Pendiam orangnya. Saya cuma interaksi kalau mau narik iuran kontrakan. Itu pun terakhir Jumat (4/8/2023) kemarin. Terus Senin (7/8/2023) ada bau nyengat, saya kira bangkai cicak atau tikus. Selasa pagi jam 09.00 WIB itu baunya makin parah, aku cek korban udah masuk di dalam ember,” bebernya.

Pemilik kontrakan, Ngarjo (45), membenarkan korban juga baru mengontrak di rumah miliknya.

“Baru ngontrak belum sampai 10 hari. Semuanya yang ngontrak ada tiga orang mahasiswa,” tambah Ngarjo.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Gunungpati, Iptu Akhir Priyo masih belum menyimpulkan penyebab kematian korban. Namun pihaknya membenarkan bila korban memiliki riwayat penyakit.

“Jenazah masih di RS Kariadi. Menunggu hasil visum keluar. Namun sementara, tidak ada tanda-tanda kekerasan,” pungkasnya.

Jasad Ditemukan dengan Lutut Mengeluarkan Darah

Lutut mahasiswa Unnes yang ditemukan meninggal di kontrakan berdarah saat jasadnya ditemukan.

Polisi yang melakukan penyelidikan kini mengungkap penyebab hal itu bisa terjadi.

Polisi menyebut lutut berdarah itu bukan merupakan tanda adanya kekerasan atau penganiayaan.

Kanit Reskrim Polsek Gunungpati, Iptu Akhir Priyo menuturkan

Dirinya menyebut itu bukan merupakan luka karena terjatuh.

“Lutut itu mengeluarkan darah karena kulit mengelupas dan sudah membengkak,” ujarnya.

Korban bernama Khoirul Mubin Fatyadi (21) diprediksi sudah meninggal 3-4 hari sebelum jasadnya ditemukan.

Jasad Khoirul saat itu sudah mengeluarkan bau menyengat.

Khoirul meninggal di kamar kontrakannya di Patemon RT 01 RW 03 Gunungpati Semarang, Selasa (8/8/2023).

Khoirul ditemukan tewas tertelungkup masuk di dalam ember.

Di kamar kontrakan itu juga terlihat ceceran darah dan pintu terpasang garis polisi.

Pemilik kontrakan Ngarjo mengatakan mendapat kabar mahasiswa merupakan penghuni kontrakan tewas sekitar pukul 09.00.

Saat datang di kontrakan dirinya telah mencium bau menyengat.

“Mahasiswa itu menempati di kamar tengah. Kondisinya saat ditemukan tertelungkup di ember,” jelasnya

Khoirul ditemukan tewas tertelungkup masuk di dalam ember.

Di kamar kontrakan itu juga terlihat ceceran darah dan pintu terpasang garis polisi.

Pemilik kontrakan Ngarjo mengatakan mendapat kabar mahasiswa merupakan penghuni kontrakan tewas sekitar pukul 09.00.

Saat datang di kontrakan dirinya telah mencium bau menyengat.

“Mahasiswa itu menempati di kamar tengah. Kondisinya saat ditemukan tertelungkup di ember,” jelasnya

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Gunungpati, Iptu Akhir Priyo menuturkan hasil sementara tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di jasad itu.

“Kami bawa ke rumah sakit. Agar lebih detail apakah ada tanda kekerasan kami lakukan visum,” ujarnya.

Menurutnya jenazah itu meninggal dunia diperkirakan 3-4 hari lalu.

Jasad itu pertama kali ditemukan oleh teman kosnya.

“Teman kosnya beberapa hari lalu mencium bau bangkai tidak enak. Tapi belum bisa memastikan bau itu dari orang meninggal dunia,” tuturnya.

Kemudian saksi mencium bau tambah menyengat, kemudian memberitahu warga setempat dan melapor ke Polsek Gunungpati.

“Ditemukan tadi sekitar pukul 09.00,” tuturnya.

Dia membenarkan lutut jasad itu mengeluarkan darah.

Dirinya menyebut itu bukan merupakan luka karena terjatuh.

“Lutut itu mengeluarkan darah karena kulit mengelupas dan sudah membengkak,” ujarnya.

Dikatakannya, mahasiswa itu baru akhir bulan Juli 2023 menempati kontrakan itu.

Pria itu tinggal bersama mahasiswa Unnes dari berbagai fakultas.

“Ada 4 orang yang tinggal di kosan itu,” imbuhnya.

Akhir menerangkan informasi dari keluarga, pria itu sering pingsan.

Hal itu dimungkinkan kondisi fisik mahasiswa itu dalam keadaan kurang baik.

“Informasi dari teman-temannya, mahasiswa sudah skripsi dan melanjutkan S2,” imbuhnya.

Dikatakannya, keterangan mahasiswa itu terakhir keluar kamar menagih iuran listrik pada Jumat (4/8/2023).

Setelah itu saksi tidak mengetahui korban keluar kamar.

“Motornya berada di parkiran sisi belakang kontrakan,” ujarnya.

Ia mengatakan jasad saat ini sedang dilakukan visum di rumah sakit Kariadi. Namun apabila ditemukan tanda-tanda kekerasan akan dilakukan otopsi.

“Apabila tidak ditemukan maka nanti diserahkan ke keluarganya,” tandasnya.

sumber; tribunnews

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Jateng, Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Polres Rembang, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Polres Pati, Kapolresta Pati, Kab. Pati, Polresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.