Berita  

Harga Kedelai 14 Ribu Per Kg, Perajin Tahu di Salatiga Berjualan Secara Online

Avatar photo

SALATIGA – Harga kedelai kini kian meroket membuat salah satu perajin tahu di Kalibodri Kalioso Kutowinangun Kidul Kota Salatiga memutar otak agar tidak gulung tikar.

Perajin Tahu, Aditya Sito Pamungkas mengatakan sejak pandemi covid-19 selain berjualan secara offline, ia juga berjualan secara online.

Sistem berjualan dengan cara online ini dilakukan dengan sistem pre-order yang menurutnya lebih menguntungkan.

“Mengikuti perkembangan jaman, ya kita harus online lebih menguntungkan karena kita tidak memerlukan biaya ongkos ke pasar dan kita juga menyantumkan ongkir,” kata Adit, Senin (7/11/2022).

Dikatakan mayoritas yang memesan online adalah para pengusaha di bidang kuliner.

Mereka memesan beberapa hari sebelum dikirim sehingga secara ongkos produksi akan lebih hemat.

“Kita menggunakan sistem pre order dan rata-rata H-1 sudah masuk PO nya, pemesan ya dari warung makan, rumah makan, terus katering. Semuanya langsung online kita layani,” ungkapnya.

Dilakukannya sistem online ini setelah melejitnya harga bahan baku.

Pada tahun 2020 harga kedelai maksimal Rp 12.500 per kilogram, namun pada tahun 2022 kini mencapai Rp 14.000 per kilogram.

Akibatnya ongkos untuk produksi semakin tinggi dan ada penurunan omzet.

“Penurunan omzet itu yang signifikan sekali yang terasa,” ujarnya.

Adit mengaku untuk mempertahankan usahanya, ia sudah menaikkan harga tahu dari Rp 500 per biji menjadi Rp 800 per biji.

Namun ia tidak mengecilkan ukuran tahu dan saat ini karyawan Adit hanya ada tiga orang secara bergantian yang sebelumnya berjumlah lima orang.

“Dampaknya pembeli berkurang sampai 50 persen dulu minim ya dirata-rata per hari itu 5.200 tahu, sekarang 2.600 ke 3.000 tahu saja,” ucapnya.

Menurutnya tidak ada subsidi terhadap kedelai tidak menjadi masalah asalkan harga kedelai kembali di harga yang normal yakni diharga Rp 12 ribu atau Rp 12.500.

“Itu lebih menguntungkan daripada kita mendapatkan subsidi. Pasti harga akan kembali normal mas. Dari pada kita mendapatkan bantuan tapi beberapa saat saja,” katanya.