Berita  

Hadapi Ancaman Kekeringan, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo Siapkan 200 Tangki Air Bersih

Avatar photo

SUKOHARJO, Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo sudah menyiapkan 200 tangki air bersih untuk mengantisipasi kekeringan. Setidaknya ada sembilan desa di tiga kecamatan yang rawan kekeringan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo mengatakan, BPBD Kabupaten Sukoharjo sudah memetakan potensi kekeringan.

”Berdasarkan dropping air bersih tahun lalu, ada sembilan desa tersebar di Kecamatan Weru, Bulu, dan Tawangsari yang rawan kekeringan,” kata Ariyanto, Minggu (11/6/2023).

Ariyanto menjelaskan, wilayah yang berpotensi kekeringan yakni di Kecamatan Weru meliputi Desa Karangtengah, Desa Krajan, Desa Jatingarang, Desa Karangmojo, Desa Tawang. Wilayah Kecamatan Bulu kerawanan kekeringan tinggi di Desa Kamal dan Ngasinan. Sedangkan di Kecamatan Tawangsari wilayah rawan kekeringan tinggi di Desa Watubonang dan Desa Pundungrejo.

”Kami siapkan 200 tangki air bersih, per tangki ukuran 4.000 liter. Semoga kemarau tahun ini tidak panjang,” katanya.

Untuk informasi, dropping air bersih sejak 2019 lalu mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada 2019 sekira 1.450 an tangki air. Lalu, 2020, 2021 masing-masing sekira 450 tangki air bersih.

Penurunan itu, karena kekeringan atau kekurangan air bersih sudah banyak yang teratasi. Seperti di Watulumbung, Desa Watubonang, Kecamatan Tawangsari yang dibangun sumur dalam. Setiap desa sudah ada pamsimas, namun kalau musim kemaraunya panjang pasokan air tidak mencukupi kebutuhan air bersih warga.

Sementara itu, mata air di Tiyoko, Desa Kedungsono Kecamatan Bulu sudah mulai berkurang debit airnya. Warga sudah menggunakan sumber air di lereng bukit ini sejak puluhan tahun lalu.

”Ya warga sini semua pakai air dari situ. Sudah sejak saya kecil ada sumber airnya,” kata Wiro Tukimin, 80 warga setempat.

Menurut Wiro Tukimin, masyarakat sudah mempunyai kearifan lokal untuk melakukan tata kelola air saat musim kemarau. Sehingga, air bersih tetap bisa digunakan secara merata oleh warga. ”Kalau malam semua kran dimatikan. Supaya kalau pagi semua bisa menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya. (aslama)

Sumber: radarsolo.jawapos.com

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polres Rembang, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, PolisiNgajiPolisiNyantri, SeduluranSaklawase