Geruduk Kantor Baldes, Warga Jinanten Rembang Soroti Pengelolaan Keuangan BUMDes

Avatar photo

REMBANG, Jateng – Warga di Desa Jinanten, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, menggeruduk balai desa setempat. Kedatangan mereka untuk mempertanyakan terkait pengelolaan keuangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mugi Lumintu

“BUMDes ini berdiri sejak 2019. Tetapi tidak pernah ada laporan sama sekali. Baru tahun 2022 yang dilaporkan, itu pun setelah warga mempertanyakan. Ini (dananya) pun dengan nominal total keseluruhan dananya itu Rp 140-an juta, tetapi uangnya tidak ada sama sekali. Padahal penggunaannya jelas untuk simpan-pinjam warga. Ini digunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Isnartoyo, salah satu warga Jinanten yang ikut aksi geruduk balai desa, Selasa (13/6/2023).

“Hari ini warga ingin mendobrak masalah BUMDes ini agar cepat selesai. Dari warga jelas pinjamannya sudah membayar semua. Yang belum satu, tapi yang bersangkutan sudah siap mengembalikan,” imbuh Isnartoyo.

Lebih lanjut Isnartoyo mengungkapkan, warga menuntut transparansi oleh pihak pengelola BUMDes dalam melaksanakan agenda organisasi, termasuk di dalamnya laporan keuangan.

“Tututannya warga ingin tahu catatan keuangan (BUMDes) sejak tahun 2019 sampai saat ini. Terus kemudian kalau sudah uangnya mana dan untuk apa saja,” tutur Isnartoyo saat diwawancarai detikJateng.

Senada dengan Isnartoyo, Sukhamim (28) warga Jinanten yang lainnya juga mengungkap, maksud kedatangan warga ke balai desa ini untuk menanyakan terkait permasalahan BUMDes.

“Dari peraturan desa itu diadakan BUMDes dengan alokasi dana Rp 120 juta. Di situ catatannya mulai dari 2019. Kita kehilangan data di 2020 sampai 2021. Kita hanya mendapat data LPJ di 2022 dan itu semuanya fiktif. Dalam arti fiktif itu keuangannya itu laporannya jelas BPD tanda tangan, semuanya tanda tangan. Tapi masyarakat itu tidak ada yang tau. Kita menanyakan uang itu. Kalau ada uang itu berlanjut kan. Kita menanyakan itu,” tandas Sukhamim.

Pantauan detikJateng di lokasi, semula para warga yang datang ke Balai Desa Jinanten sejak pagi tampak tertib, namun di tengah dialog bersama dengan pihak pemerintah desa setempat hingga siang hari, suasananya sempat tegang.

Pasalnya, kedua belah pihak saling beradu argumen. Selain itu, ketegangan warga juga dipicu oleh ketidakhadiran Nur Wahyu Setya Dharma selaku Ketua BUMDes Mugi Lumintu milik Desa Jinanten saat forum pertemuan itu berlangsung.

Nur Wahyu merupakan putra dari Sekretaris Desa Jinanten, Sulais. Saat diwawancarai detikJateng, Sulais membantah semua tuduhan warga. Ia menegaskan, laporan keuangan semenjak didirikannya BUMDes hingga saat sekarang ada semuanya

“Oh ndak ada, ndak ada sama sekali ndak ada. Buktinya ada di laporan keuangan laporan pertanggungjawaban, itu sudah dikirim ke Dinpermades, sudah ada. Jadi kalau tuduhan liar itu wajar-wajar saja. Tidak fiktif, ada laporan keuangannya ada laporan pertanggungjawabannya,” tegas Sulais.

Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang diterima detikJateng, pada 27 Desember 20219 pihak Pemdes Jinanten mendirikan BUMDes Mugi Lumintu.

Hal itu tertuang pada Peraturan Desa (Perdes) Nomor 08 Tahun 2019. Dalam pendirian badan usaha tersebut, pihak desa menyertakan modal senilai Rp 142.960.000. (aslama)

Sumber: detik.com

 

Polres Rembang, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Kabupaten rembang, Pemkab Rembang, PolisiNgajiPolisiNyantri, SeduluranSaklawase, Polres Sukoharjo, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polda Kalteng