Gangster Semakin Brutal, Masyarakat Semarang Khawatir

Avatar photo

SEMARANG – Gangster anak-anak muda dan remaja usia pelajar belasan tahun di Kota Semarang Semarang aksinya semakin memprihatinkan saja. Masyarakat ikut resah dan khawatir. Sebab, tindakan mereka makin brutal dan meresahkan karena mulai nekat memprovokasi warga, seperti di Semarang Utara.

Tetapi, kekhawatiran warga itu tak sekedar jadi korban gangster. Lebih miris lagi jika ulah gangster semakin dibiarkan bakal mengakibatkan konflik masyarakat dan gangster karena hilangnya kepercayaan terhadap pihak berwenang.

Lantas seperti apakah tanggapan warga Semarang menyikapi makin brutalnya gangster ini?

Salah satu warga Pedurungan Kurnia mengatakan, gangster tak boleh dibiarkan saja karena lama-lama semakin membuat khawatir. Polisi harus tegas bertindak agar para pelaku takut.

“Pak Polisi semoga dapat menjamin keamanan masyarakat. Kita khawatir jika gangster berulah akan merugikan banyak pihak, apalagi jika konvoi atau tawuran bisa menyebabkan jatuhnya korban warga dan kerusakan fasilitas umum,” kata Kurnia.

Warga selain sebagian khawatir, bahkan banyak secara terang-terangan siap turun bertindak melawan gangster. Mereka menyalahkan kepolisian tidak tegas.

Seperti salah satunya, Muzaki, warga Semarang Tengah. Dirinya menyebut, jika polisi lambat bertindak masyarakat tak akan diam saja dan bakal menggunakan hukum rimba.

“Tunggu saja jika terus tidak ada tindakan kita masyarakat akan bertindak. Lha, berkali-kali pelaku katanya ditangkap tetapi selalu setelah itu bebas dan tawuran lagi. Habis kesabaran kita, lihat saja,” katanya sambil emosi.

Bagi para pekerja minimarket, maraknya gangster selama ini seharusnya tidak bisa dibiarkan dan harus ditangani kepolisian serius.

Menurut Wati, salah satu pegawai minimarket di Semarang Timur, tidak nyaman jika shift malam karena Semarang rawan kriminalitas.

“Pasti khawatir nggak nyaman pas malam karena jaga kadang-kadang sendirian. Ya, risiko kerja lah. Semoga segera ada solusi dari pihak berwajib. Kalau pulang juga takut di jalan ketemu dan jadi korban, yang penting waspada,” kata dia.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kompol Joko Lelono