Fly Over Ganefo Sungguh Cantik, Mulus, Anti Macet, Jadi Jembatan Layang Pertama di Mranggen Demak

Avatar photo

Demak –  Pembangunan fly over Ganefo Mranggen Demak dimulai tahun 2020, akhirnya proyek jembatan layang ini selesai dan bisa di gunakan mulai 28 September 2022.

Proyek Jembatan layang itu diharapkan akan mengatasi kemacetan yang terjadi di sekitar perlintasan Kereta Api Ganefo yang terjadi hampir setiap saat.

fly over Ganefo akan membantu memperlancar arus ekonomi Demak. Sebab selama ini, kemacetan yang sering ditimbulkan selalu menjadi persoalan bagi warga Mranggen maupun Grobogan yang bepergian menuju Semarang atau sebaliknya.

Proyek ini dikerjakan multiyears dan selesai pada 2022. fly over Ganefo Mranggen dibuat melintas di atas perlintasan kereta api sepanjang 700 meter.

Lebar dari fly over Ganefo Mranggen menurut Hanung adalah sembilan meter.

Proses pembangunan jembatan layang (fly over) Ganefo, Mranggen-Demak mencapai 100 persen.

Mulai 28-30 September, ruas itu diuji coba dan akan beroperasional penuh pada awal Oktober 2022.

Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Jateng Hanung Triyono menjelaskan, proses pengerjaan dimulai pada 8 Oktober 2020 dan rampung pada 22 September 2022.

Selama uji coba, jembatan hanya boleh dilewati kendaraan kecil dengan tinggi maksimal 2,1 meter.

Sementara, kendaraan besar seperti truk dan bus, masih memakai jalan eksisting di bawah jembatan.

Ia mengatakan, sarana jalan seperti lampu penerangan telah terpasang dan berfungsi.

Penyempurnaan dilakukan pada marka jalan, dan pada detil motif pada parapet (pagar pengaman) jalan.

“Kita uji coba layak fungsi dalam tiga hari. Tidak ada kendala, lampu menyala, marka akan dipermanenkan. Oktober nanti bisa dinikmati semua kendaraan,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela uji coba, Rabu (28/9/2022).

Ditambahkan, selama uji coba, DPU BMCK Jateng bersama instansi terkait, akan melakukan evaluasi, terutama di sisi keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas. Untuk itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Polres Demak dan Dishub Demak.

Hanung mengatakan, FO Ganefo dibiayai oleh APBD Provinsi Jawa Tengah, dengan sistem multiyears pada 2020, 2021, dan 2022. Anggaran yang dikucurkan mencapai Rp109,03 miliar.

Ia berharap, pembukaan FO Ganefo bisa mengurai kemacetan dan menjadi alternatif jalan di pantai utara Jawa.

Mengingat, pada jalan nasional Pantura sedang dilakukan perbaikan di Jembatan Wonokerto.

Hanung berpesan, agar warga pengguna jalan tetap berhati-hati meskipun jalan telah lancar.

Mengingat, selepas FO Ganefo terdapat titik-titik kepadatan di Pasar Mranggen dan perkampungan.

Project Manager FO Ganefo Fanny Zuriansyah mengatakan, setelah 30 September 2022, jalan eksisting di bawah jembatan akan ditutup.

Jika lancar, penutupan dilakukan pada pukul 20.00 WIB, sehingga semua kendaraan sudah mulai menggunakan jembatan.

General Super Intendent Abipraya-Semesta KSO, Fanny Zuriansyah berharap dengan adanya fly over dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi.

Sebab jalan yang melintasi rel kereta api ini juga dipergunakan untuk jual beli para pedagang di sekitar.

“Alhamdulillah uji coba open traffic fly over Ganefo Mranggen telah dilaksanakan dan berjalan dengan lancar.

Harapan ke depan kondisi kemacetan yang terjadi selama ini bisa teratasi dengan dibangunnya fly over Ganefo Mranggen,” ucap dia.

Dijelaskan Fanny, setelah fly over Ganefo difungsikan secara penuh untuk semua jenis kendaraan pada 1 Oktober 2022 mendatang.

Maka, kendaraan yang akan menuju dan dari Kota Semarang (sisi timur menuju sisi barat maupun sebaliknya) hanya bisa melalui fly over Ganefo.

Sebab, jalan yang melewati perlintasan kereta api sementara akan ditutup permanen.

Namun demikian dijelaskan Fanny, bahwa jalan bawah (frontage) fly over masih bisa dipakai oleh pengguna jalan dari warga sekitar fly over.