Fakta Penemuan Mayat Berdiri di Got PRPP Semarang

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Penemuan mayat berdiri di got Semarang menggegerkan warga setempat. Mayat laki-laki tersebut merupakan korban pembunuhan sadis. Sebanyak tujuh orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Lalu, bagaimana kronologi kejadiannya? Apa motif dibalik aksi pembunuhan tersebut? Berikut penjelasan selengkapnya

Awal Penemuan Mayat Berdiri di Got Semarang

Sosok mayat pria ditemukan di dalam got pada Minggu (28/5/2023) tepatnya di Ruko Puri Niaga Center, Jalan Puri Anjasmoro, seberang gerbang PRPP Semarang. Sekuriti di ruko tersebut, Masta (37) menyebut mayat itu ditemukan rekannya sesama sekuriti sekitar pukul 06.30 WIB.

Jenazah ditemukan dalam posisi berdiri dan telah kaku. Polisi menyebut ada luka tusuk di perut korban.

“Diduga (korban pembunuhan), karena ada luka kekerasan,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, kepada wartawan lewat pesan singkat, Senin (29/5/2023).

Identitas Jenazah

Mayat berdiri di got dekat PRPP Kota Semarang itu bernama Roffi Teguh Prakhoso (27), warga Semarang Utama. Ia merupakan korban pembunuhan dan pencurian.

7 Orang Jadi Tersangka

Polisi menangkap tujuh orang terkait penemuan mayat berdiri di got dekat PRPP Kota Semarang pada Senin (29/5/2023). Ketujuh orang tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan seluruhnya merupakan warga Semarang. Mereka adalah:

Doni Riyanto (46)
Bagas Saputro (23)
Ganesha Eka Pradana (23)
Danuri (23)
Irfan (24)
Mochamad Dedit Wicaksono (27)
Slamet Anugrah (24).

Kronologi dan Motif Pembunuhan

Peristiwa bermula saat korban bersama rombongan lima orang naik motor menuju PRPP, Sabtu (27/5/2023) malam. Berdasarkan pengakuan para tersangka, korban meludah ke arah mobil yang ditumpangi para pelaku di kawasan Tambaklorok.

“Jadi di peristiwa pertama, itu motifnya menurut tersangka adalah tersangka merasa kesal, jengkel karena korban ini meludahi kendaraan yang dikendarai para tersangka, kemudian dikejar,” jelas Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di Mapolrestabes Semarang, Senin (29/5).

Korban pun dicegat oleh para pelaku, sementara teman-temannya kabur. Ternyata di dalam mobil para tersangka ada berbagai benda tajam, kemudian para pelaku memukuli korban hingga menusuk perut dan dadanya.

“Pelakunya ada lima orang di TKP Tambaklorok, korban ditusuk perutnya, dilakukan penganiayaan menggunakan senjata tajam,” ungkap Irwan.

Salah satu pelaku bernama Irfan mengatakan saat kejadian ia duduk di kursi penumpang sebelah sopir. Korban yang naik motor meludah dan mengenai matanya. Ia meminta agar korban dikejar.

“Dia meludah. Kena mripat (mata),” kata Irfan.

Usai penganiayaan tersebut, para pelaku meninggalkan korban. Ternyata, korban masih bisa naik motor meskipun sudah mengalami luka cukup parah. Namun, saat berada di dekat PRPP dia berhenti, turun dari motor dan terkapar.

Roffi Juga Korban Pencurian

Saat korban sekarat, datang dua tersangka datang lain yaitu Mochamad Dedit Wicaksono (27) dan Slamet Anugrah (24). Dua orang itu justru mengambil tiga telepon genggam yang dibawa korban dan tidak menolong korban yang bersimbah darah.

Kedua pelaku pencurian itu kemudian pergi. Saat itu, korban masih hidup dan berusaha bergerak namun terjatuh ke got.

“Ada dua tersangka yang menghampiri, bukannya memberikan pertolongan pada korban tetapi kemudian dua tersangka ini melakukan pencurian properti atau HP milik korban,” jelas Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.

Kini, mayat berdiri yang ditemukan di got Semarang itu sudah diautopsi dan diserahkan ke keluarga. Jenazah tersebut juga sudah dimakamkan.

“Jenazah sudah di autopsi dan diserahkan kepada keluarga dan sudah dimakamkan,” imbuh Irwan.

sumber: detiknews

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara