Berita  

Dinpermades Salurkan Bantuan Makanan Tambahan bagi Anak Stunting

Avatar photo

Demak – Dinpermades P2KB Pemkab Demak menyalurkan bantuan makanan tambahan bagi anak stunting dari kegiatan corporate social responsibility (CSR) dari sebuah perusahaan makanan. Tercatat ada 50 anak yang memperoleh bantuan CSR tersebut.

Kepala Dinpermades P2KB Kabupaten Demak, Taufik Rifai menyampaikan, pendistribusian bantuan bertempat di ruang bidang KBK dan KK. Menurutnya, penyerahan bantuan serupa secara simbolis untuk bahan makanan tambahan dari CSR juga diserahkan kepada koordinator lapangan (korlap) balai penyuluhan keluarga berencana (BPKB) yang ada di 6 kecamatan dengan lokus stunting.

Untuk giat penyerahan bantuan itu bertempat di ruang pertemuan Dinpermades P2KB Kabupaten Demak. Berikutnya, giat penyerahan secara simbolis bantuan makanan tambahan secara langsung dari CSR juga diperuntukkan bagi 2 balita yang menjadi duta stunting di Balai Desa Sedo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak.

“Nah, dari rencana tindak lanjut kegiatan ini nanti adalah kita memantau pendistribusian bantuan makanan tambahan kepada balita yang menjadi duta stuntin. Selain itu, juga memantau perkembangan balita duta yang menerima bantuan makanan tambahan tersebut,”ujarnya.

Seperti diketahui, di Demak upaya penanggulangan stunting terus dilakukan oleh Pemkab Demak. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak atau stakeholder, penanganan stunting menjadi prioritas. Sebab, di wilayah ini masih banyak anak balita yang menderita stunting.

“Kita berupaya keras dalam memerangi stunting. Bagaimanapun caranya, termasuk mengajak semua pihak yang peduli masa depan anak terkait pertumbuhannya yang terhambat stunting,”katanya.

Di Demak sendiri, penanganan stunting dilakukan berbagai pihak lintas dinas dan instansi. Ini dilakukan untuk mempermudah penanganan stunting agar bisa diatasi dengan baik.

“Semua petugas yang ada di lapangan merupakan ujung tombak dari keberhasilan penanganan stunting ini. Maka, kita terus mendorong supaya semua petugas lini jangan sampai berhenti memberikan layanan terbaik bagi masyarakat agar stunting bisa terkurangi,”katanya.

Seperti diketahui, stunting adalah kondisi gagal tumbuh bagi anak balita dibawah usia 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi biasanya terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir. Tetapi, kondisi stunting baru tampak setelah bayi berusia 2 tahun.