Dihadapan Seribu Pendekar, Ketum Pagar Nusa Ajak Bentengi Indonesia

Avatar photo

SIDOARJO – Ketua Umum Pagar Nusa, M. Nabil Haroen mengajak pera pendekar Pagar Nusa dan kader Nahdlatul Ulama bersungguh-sungguh menjaga dan membentengi Indonesia. Hal ini, disampaikan Ketua Umum Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, dalam pertemuan Pendekar Pagar Nusa di Alun-Alun Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (7/6/2023).

Ketum Pagar Nusa mengingatkan ancaman yang mengintai Indonesia. “Kita sedang diombang-ambingkan keadaan, oleh ancaman ideologi trans-nasional, oleh kesenjangan ekonomi hingga ancaman kelompok radikal,” ungkap Nabil Haroen.

Menghadapi persebaran kelompok radikal, Pagar Nusa memilih sikap pro-aktif dan tidak tinggal diam. “Kita siap menjaga Indonesia, dengan berdakwah menjalankan Islam yang ramah dan moderat. Tapi, Pagar Nusa siap untuk membela Indonesia dari ulah kelompok jahil dan radikal yang ingin merusak kesatuan kita,” jelas Nabil.

“Dakwah Pagar Nusa senafas dengan Nahdlatul Ulama, selaras dengan teladan para kiai. Kita merangkul, bukan memukul. Namun, Pagar Nusa tidak tinggal diam dengan para ekstremis yang ingin merong-rong atau menghancurkan Indonesia. Kita akan melawan, Pagar Nusa siap berada di barisan paling depan,” tegas Ketum Pagar Nusa, yang juga alumni pesantren Lirboyo.

Di hadapan ribuan pendekar Pagar Nusa, Ketum Pagar Nusa memberi arahan tentang Perppu No.2 Tahun 2017 dan Pembubaran HTI. “Kita mendukung langkah pemerintah menerbitkan Perppu No. 2 Tahun 2017, yang isinya untuk menjamin iklim kondusif dalam ruang organisasi masyarakat. Langkah pemerintah sudah benar, dan harus kita dukung. Tidak ada lagi ruang bagi organisasi yang tidak setuju dengan Pancasila, atau yang ingin mengancam NKRI,” tegas Nabil.

Nabil menghimbau, agar para pendekar Pagar Nusa dan kader Nahdliyyin mendekati para eks-HTI untuk diajak kembali ke Islam ala Nusantara, Islam khas Indonesia. “Mari kita bimbing saudara-saudara kita, yang selama ini tersesat di jalan HTI, kita ajak kembali ke jalan yang benar, ke jalan yang indah bersama para kiai. Kita dekati, kita beri pemahaman Islam yang tasamuh, tawassuth, tawazun, dan i’tidal sesuai garis Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah,” jelas Nabil.

Di hadapan pendekar, Nabil Haroen melarang aksi kekerasan terhadap eks-HTI maupun organisasi lain. “Tugas kita berdakwah, mengajak kepada kebaikan. Jangan sampai ada kekerasan tanpa sebab. Kita wajib jaga perdamaian. Namun, siap jika ada serangan, Pagar Nusa harus bisa menempatkan diri,” tegas Nabil.