Berhasil Turunkan Stunting Kota Salatiga Raih Penghargaan Bapennas

Avatar photo

SALATIGA – Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Rachmadi menerima penghargaan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Dr Ir H Suharso Manoarf MA di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Penghargaan terbaik ketiga tersebut diberikan kepada Pemkot Salatiga terkait keberhasilan pada Sektor Pelayanan Kesehatan Terpadu.

Yakni dalam penanganan stunting dengan mendayagunakan peran kolektif pentahelix.

”Ini penghargaan Pemerintah RI kepada warga Kota Salatiga yang secara gotongroyong berpartispasi meningkatkan pelayanan kesehatan dalam penanganan stunting,”

”Melalui Gerakan Muser Gunting (Rumah Pemulihan Gizi Sinergitas Penanganan Stunting),” kata Sinoeng Rachmadi.

Menurutnya, peran penthahelix yang terus menerus dilakukan itu mampu menekan angka penurunan stunting atau gizi buruk pada anak dari 16% di tahun 2021 menjadi 5% pada akhir tahun 2022.

Bahkan dalam tiga tahun ke depan, diharapkan stunting di Kota Salatiga telah menjadi 0%.

Optimisme ini tentu bukan tanpa perhitungan, karena komunikasi dan dukungan DPRD Kota Salatiga sangat signifikan dalam mengambil keputusan prioritas pembangunan.

Adapun terbaik pertama diraih Pemkot Semarang, terbaik kedua diraih Pemkot Tebing Tinggi (Sumatera Utara).

Seperti diketahui Wali Kota Sinoeng Rachmadi telah memaparkan Program “Muser Gunting”.

Yakni sebagai inovasi program penanganan pencegahan stunting Kota Salatiga di hadapan Tim Juri I-SIM for Cities Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di Ruang Rapat Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Selasa (23/11/2022) lalu.

Dia menyampaikan implementasi 8 langkah (8M) Muser Gunting, yakni advokasi dan sosialisasi, kumpul dan olah data sasaran.

Inventarisasi masalah, komunikasi lintas terkait, yankes dan pendampingan, konseling, bimbingan pemberian makanan bergizi.

Pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral, serta monitoring dan evaluasi.

Sinoeng juga menyampaikan kolaborasi kampanye pencegahan stunting, mulai dari organisasi keagamaan.

Tokoh masyarakat, tokoh agama, perusahaan swasta, BUMD, dan lainnya, berperan dalam program tersebut