Bencana Tanah Bergerak di Banjarnegara Meluas, Warga Diminta jauhi Titik Rawan

Avatar photo

BANJARNEGARA – Bencana tanah bergerak di Desa Bantar dan Desa Suwidak, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara terus meluas. Selain mengakibatkan kerusakan rumah, tanah gerak juga memutus akses jalan menuju kecamatan.

Sebanyak sembilan rumah rusak parah akibat bencana tanah bergerak. Bangunan harus dikosongkan karena miring dan nyaris roboh. Sementara, 80 orang yang menghuni rumah tersebut telah mengungsi ke tempat yang aman.

Tanah bergerak juga membuat akses jalan terputus dan mengakibatkan warga terisolasi. Mereka tak bisa leluasa keluar masuk karena jalur putus akibat pergerakan tanah.

“Pergerakan tanah sampai saat ini masih terus terjadi, area pergerakan meliputi jalan, permukiman warga dan lahan pertanian dengan luas sekitar 3 hektare,” kata salah satu warga setempat, Mustofa, Sabtu (29/10/2022).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara terus melakukan pengamatan pergerakan tanah di lokasi dengan pendirian posko bencana. Warga diminta waspada dan tidak mendekati tebing dalam radius 20 meter titik rawan saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah meninstruksikan untuk pemasangan early warning system di titik rawan longsor. Melalui alat tersebut, harapannya bisa memberikan peringatan dini kepada warga saat ada pergerakan tanah, sehingga meminimalisasi kemungkinan adanya korban.