Benarkah Tudingan AJI dan LBH Pers bahwa Polri Pakai Cara Kotor Susupkan Intel ke Dunia Pers dalam Kasus Iptu Umbaran

Avatar photo

Jawa Tengah – Iptu Umbaran adalah seorang intelejen yang dberi penugasan daerah wilayah blora (korwil blora). Secara kebetulan yang bersangkutan punya hoby jurnalistik dan tertarik dg dunia kewartawanan.
Kemudian dia mencoba menyalurkan hobinya sampai menjadi kontributor TVRI

Apa sih tugas Kontributor Media?
Seperti sebuah jualan. Manakala media membutuhkan liputan berita, iptu umbaran yang menyiapkan liputan dan memberi kontribusi gambar sesuai wilayah kerjanya. Atas jerih payahnya itu, dia diberikan fee Rp 100 ribu utk setiap video yang tayang. Itu saja,
Iptu umbaran juga tidak berkantor di TVRI.

Tuduhan Polri memakai cara-cara kotor memata matai kalangan pers kok juga terlalu di lebihkan.
Dalam kasus iptu umbaran ini, yang bersangkutan berada di wilayah penugasan Blora dan setelah penugasan juga tidak ada yang mengganti dia di TVRI. Artinya memang iptu umbaran seorang freelance.
Keterlibatan Iptu Umbaran di dunia kewartawanan murni karena hobi dan mengasah skill di bidang ini.

Iptu umbaran ini juga aktif di komunitas lain lho seperti komunitas Bonsai sebagai Ketua Perkumpulan penggemar Bonsai dan dekat dengan warga

Tidak ada penugasan di TVRI tetapi wilayah penugasan di BLORA

Pada bulan Januari 2021 yang bersangkutan selesai melaksanakan tugas di wilayah Blora dan setelah ikut secapa Polri, Pak Umbaran diangkat menjadi Kanit Intel di polres tersebut. Terkait hal ini, rekan-rekan media di Blora juga sudah tau kalau yang bersangkutan ternyata anggota Polri.

Jadi Rekan2 di Blora sejak 2021 sudah tau
Kenapa kok hebohnya baru sekarang ??

Karier Iptu Umbaran terus merangkak naik. Setelah itu dia diangkat menjadi Wakapolsek / Muspika Blora sebuah jabatan publik yang di lihat setiap hari. Ikut rapat, mewakili rapat dengan muspika, juga berpatroli sambang warga tentunya wakapolsek menggunakan baju dinasnya

Apalagi setelah dia menjadi Kapolsek, sejumlah wartawan yang selama ini menjadi sahabatnya menjadi sangat bangga. Timbul keinginan untuk mengangkat tugas baru rekannya itu menjadi berita

Tak ada keinginan lain, selain kebanggaan karena rekan yang selama ini sering bersama-sama meliput telah menjadi pejabat publik

Oya iptu umbaran juga sudah mengundurkan diri dari TVRI dan PWI sebelumnya

Terkait dengan ikutnya Iptu Umbaran pada ujian sertifikasi wartawan, menurut yang bersangkutan murni karena keinginan untuk menguji skill kompetensi karena kecintaannya pada profesi ini

Respon Masyarakat dan Anggota DPR Yang Positif

Cerita tentang Iptu Umbaran yang 14 tahun menjadi jurnalis media, menjadi bahasan menarik di masyarakat. Unggahan-unggahan tentang yang bersangkutan di media sosial seperti tiktok dan aplikasi sejenis, sangat beragam. Uniknya komentar mereka banyak yang memuji.

Bagi kebanyakan netizen, sosok Iptu Umbaran adalah orang yang melaksanakan tugas dengan baik. Menjalankan penyamaran demi keamanan negara selama belasan tahun tanpa ketahuan. Sosok yang bertugas sepenuh hati dan menjiwai peran yang diembannya

Anggota Komisi lll DPR RI, Supriansa, juga menilai positif tentang peran ganda Iptu Umbaran. Belasan tahun yang bersangkutan bergelut di dunia jurnalistik padahal menjalankan tugas intelijen untuk institusi Polri. Supriansa menilai rangkap profesi Iptu Umbaran sah-sah saja. Bahkan dia menilai hal tersebut bagus.

“Saya kira itu hal bagus jika seorang polisi juga sebagai jurnalis. Kita patut memberi apresiasi yang bisa berpikir dan bertindak sebagaimana jurnalis di lapangan,” terangnya.

Meski demikian, Supriansa mengingatkan kepada Iptu Umbaran yang saat ini resmi menjabat sebagai Kapolsek untuk fokus pada tugas barunya. Amanat menjadi Kapolsek cukup besar dan tidak bisa dibarengi dengan kerja lain seperti wartawan

“Tapi sebaiknya kalau sudah menjabat sebagai Kapolsek, sebaiknya konsentrasi saja menjadi pejabat kepolisian. Hal itu demi kepentingan Kambtibmas masyarakat,” pungkas Supriansa