Berita  

Begini Serunya Upacara Bendera Saat Arung Jeram di Tengah Sungai Serayu Banjarnegara

Avatar photo

BANJARNEGARA– Sekira 100 wisatawan menggelar upacara bendera di tengah perjalanan arung jeram di Sungai Serayu, Banjarnegara, Rabu, 17 Agustus 2022.

Ini menjadi salah satu cara yang dilakukan masyarakat untuk menunjukkan rasa cinta kepada Tanah Air di Hari Kemerdekaan.

Wisatawan yang mengikuti kegiatan Banyu Woong River Carnival yang dimulai dari Desa Bojanegara, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara sangat antusias.

Sebelum perjalanan mengarungi jeram Sungai Serayu sepanjang 14 kilometer, mereka menanam bibit tanaman keras di bantaran sungai.

Selain itu, disebar ribuan benih ikan di sungai terbesar yang melintas Banjarnegara itu. Keseruan perjalanan diceritakan salah satu wisatawan, Vera yang mengaku baru pertama kali mengikuti arung jeram.

“Seru sekali, ini pengalaman pertama ikut arung jeram. Sensasinya sangat menegangkan , tapi keren sih,” tuturnya.

Di tengah pengarungan, lanjut Vera, juga banyak permainan yang dilakukan di atas perahu karet. Selanjutnya, juga dilakukan upacara bendera Merah Putih yang dilanjutkan dengan doa bersama.

Selanjutnya, juga dilakukan upacara bendera Merah Putih yang dilanjutkan dengan doa bersama.

“Bener-bener pengalaman yang seru, upacara bendera di Sungai Serayu,” katanya.

Wisatawan lain, Erwanto mengaku sangat senang karena selain bisa memacu adrenalin juga bisa merasakan kemeriahan peringatan Hari Kemerdekaan RI.

Selanjutnya, juga dilakukan upacara bendera Merah Putih yang dilanjutkan dengan doa bersama.

“Bener-bener pengalaman yang seru, upacara bendera di Sungai Serayu,” katanya.

Seluruh wisatawan terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan selama mengarungi Serayu. “Seru sekali, apalagi kita tidak cuma arung jeram tapi ada tebah benih ikan,tanam pohon dan juga upacara di tengah sungai,” terangnya.

Ketua penyelenggara, Tri Haryanto mengatakan, Banyu Woong River Carnival ke-10 ini merupakan kegiatan untuk memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.

Tahun ini, pihaknya membatasi peserta hanya 100 wisatawan.

“Kegiatan ini sebagai bentuk rasa cinta tanah air dari sekaligus untuk mengkampanyekan kelestarian sungai,” ujarnya.

Dia berharap, kegiatan ini dapat menggugah masyarakat untuk mencintai sungai yang kian terancam.

Selain sebagai sumber air bersih, sungai juga dimanfaatkan untuk irigasi pertanian, pembangkit listrik, olah raga dan lainnya.

“Kami ingin mengkampanyekan pelestarian sungai, dengan memanfaatkan tanpa harus mengeksploitasi,” tandasnya.

Kegiatan ditutup dengan santap bersama tumpeng nasi jagung di base camp Banyu Woong, kompleks The Pikas Adventure.