Berita  

Awas, Curah Hujan Masih Tinggi, Warga Banjarnegara Diminta Tetap Waspada

Avatar photo

Banjarnegara – Hingga beberapa hari ke depan, wilayah Kabupaten Banjarnegara masih memiliki potensi hujan dan angin dengan intensitas sedang hingga tinggi. Untuk itu, BPBD Banjarnegara meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana.

 

Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aris Sudaryanto melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Agus Haryono mengatakan, kewaspadaan dan tindakan antisipasi dapat dilakukan sejak awal, mengingat saat ini wilayah Kabupaten Banjarnegara masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

“Melihat kondisi ini, maka kami meminta masyarakat untuk melakukan tindakan antisipasi, yakni dengan membersihkan saluran air, menutup rekahan tanah, hingga tetap waspada jika hujan turun dengan intensitas lebih dari 3 jam,” ujarnya.

Menurutnya, langkah pencegahan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya korban jiwa saat terjadi bencana, mengingat lebih dari 70 persen wilayah Banjarnegara rawan akan bencana, khususnya tanah longsor dan angin kencang.

Sementara itu, berdasarkan data yang ada di BPBD Banjarnegara, pada awal Oktober ini sudah terjadi tiga bencana, yakni angin kencang dan kebakaran dengan kerugian material mencapai Rp 257.500.000.

“Jika dibanding tahun 2021, jumlah bencana di Banjarnegara tahun ini mengalami penurunan, sebab pada 2021 lalu terdapat 291 kejadian yang terdiri dari tanah longsor 221 kejadian, angin kencang 28 kejadian, banjir 12 kejadian, kebakaran 29 kejadian, dan erupsi 1 kali dengan total kerugian matreial mencapai Rp 40 miliar,” ujarnya.

Sementara itu, hingga 5 Oktober 2022 terdapat 237 kejadian bencana yang terdiri dari 142 kejadian tanah longsor, 9 banjir, angin kencang 44, gempa 1, dan kebakaran 41 dengan kerugian matreial ditaksir mencapai Rp 3,041 miliar.

“Melihat data ini, maka peningkatan kewaspadaan perlu ditingkatkan, dan sebagai antisipasi, kami juga terus melakukan sosialisasi serta pelatihan mitigasi bencana pada masyarakat desa rawan bencana,” ujarnya.