Berita  

Arisan Online Bodong Kembali Terjadi: Korban ada Puluhan, Kerugian Capai Rp 2 Miliar

Avatar photo

BOYOLALI – Arisan online dengan iming-iming uang kembali lebih banyak kembali memakan korban. Warga Boyolali-Solo-Karanganyar yang menjadi korban arisan fiktif itu berbondong-bondong melapor ke Polres Boyolali pada Rabu (27/9) magrib. Kerugian dari arisan fiktif itu diperkirakan mencapai Rp 2 miliar.

Beberapa emak-emak itu mengadukan dugaan penipuan dan penggelapan terhadap terduga bandar arisan online, warga Kecamatan Cepogo, SR. Didampingi kuasa hukum, Asri Purwanti, mereka melaporkan ke petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Boyolali.

Salah satu korban asal Solo, YN, didampingi kuasa hukumnya, Asri Purwanti. Saat melapor ke Polres, dia tengah hamil besar. YN mengaku tak menyangka, uangnya senilai Rp 23 juta raib dan tak bisa kembali. Awalnya, dia diajak temannya untuk mengikuti arisan dengan admin SR, warga Kecamatan Cepogo.

Baca Juga: Tertipu Arisan Online, Korban Rugi Rp 49,2 Juta

“Saat itu, saya setor untuk investasi arisan online senilai Rp 9.450.00 pada Desember 2022. Itu harusnya balik ke saya Rp 12 juta. Tapi gak ada ditransfer. Itu kaya investasi per 25 hari dilipatkan jadi Rp 12 juta. Itu diputar ke arisan dia. Kami tidak tahu uangnya diputar ke mana,” keluhnya saat ditemui di Mapolres Boyolali.

Lalu pada Februari, dia mulai merasa kena tipu. Lantaran uang investasi beserta profitnya itu tak kunjung dikembalikan. Padahal sudah jatuh tempo. Lalu, SR menjanjikan yang akan dikembalikan dengan cara dicicil. Namun, YN harus ikut slot arisan online itu. Akhirnya, dia tergiur untuk ikut arisan lagi.

“Saya ikut arisan kirim uang dari Januari sampai Juni terakhir saya setor. Seharusnya Juni itu saya sudah klir dapat semuanya, tapi gak ada yang ditransfer satupun,”

Lalu dia ditawarkan arisan dengan sistem lelang. Dia mengambil seat slot arisan senilai Rp 1 juta dengan janji uang kembali Rp 1.250.000. Tergiur, YN mengambil lima seat langsung senilai Rp 5 juta. Sedangkan uang dijanjikan kembali Rp 6.250.000 dipotong biaya admin.

Dia juga mengambil arisan berurutan. Semakin akhir dia mendapat uang arisan, maka nominalnya semakin besar. Dia sudah menyetorkan uang sesuai perjanjian senilai Rp 2 juta, Rp 5 juta dan Rp 4 juta. Hanya saja, sampai tenggat waktu YN harusnya mendapat arisan, dia justru tak mendapat uangnya kembali.

“Uang arisan yang sudah saya setorkan senilai Rp 13 juta dan yang dijanjikan kembali ke saya itu Rp 20 juta. Tapi gak ada sepeserpun yang kembali ke saya,” ujarnya.

Kuasa Hukum Korban, Asri Purwanti mengaku sudah mengupayakan jalan tengah. Salah satu korbannya pernah dimediasi di Balai Desa Mliwis dengan mediator kepala desa setempat. Sang admin, SR, mengaku siap mengganti uang korban dibuktikan dengan surat tertulis lengkap dengan materai dan tanda tangan. Bukannya kapok, dari informasi valid yang didapat, SR diduga membuka slot arisan fiktif lagi.

Tak ada itikad baik dari SR, dia bersama korban lantas melaporkan ke Polres Boyolali pada 22 September lalu. SR dinilai makin berani. Tanpa mengindahkan para korban, dia kembali memasang status di whatsapp menawarkan slot-slot arisan online lagi. Modus yang digunakan dengan melipatkan uang arisan. Saat korban menyetor Rp 1 juta, nantinya uang yang didapat bisa Rp 1,5 juta.

 

Polda Jateng, Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Ajun Komisaris Besar Polisi Suryadi, Polres Pati, Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Polres Banjarnegara, Polrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Polres Sragen

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.