Berita  

Anggota DPRD Salatiga : Perempuan Masih Kurang Sosialisasi Tanggap Bencana Alam

Avatar photo

Salatiga Anggota DPRD Salatiga dari Komisi B Dra. Novian Praptiningsih mengungkapkan jika perempuan di Salatiga masih kurang mendapatkan pendidikan dan sosialisasi terkait tanggap bencana alam.

Termasuk, minimnya keterlibatan kaum perempuan dilibatkan dalam kegiatan tanggap bencana serta kurangnya penyuluhan bagi kaum perempuan.

Hal ini disampaikan Novi menjadi narasumber Sosialisasi Pencegahan Penanggulangan Bencana (Prabencana) dan Pencanangan Program Kelurahan Tangguh Bencana (Katanya) di Kota Salatiga di Gedung Setda Kota Salatiga, Kamis (27/10).

Narasumber lainnya dalam kegiatan tersebut Sekda Kota Salatiga Wuri Pudjiastuti sekaligus mencanangkan Kelurahan Tangguh serta, Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri Hariyanto.

Novi sendiri mengusung materi Perempuan Tanggap Bencana. Ia menyebutkan, jika Salatiga memiliki wilayah yang dikelilingi gunung, rawan dengan bencana longsor.

Namun, ada juga bencana endemik dimana kejadian yang tak dapat dihindari seperti belum lama ini dia tahun Indoensia mengalami pendemi covid.

“Terkait peran perempuan, titik lemahnya bencana ada di perempuan. Untuk itu, perempuan harus bisa menyelamatkan nyawa dan keluarga bukan justru harta benda. Jika bencana terjadi, ibu-ibu yang memiliki keluarga yang sakit dapat diutamakan bukan justru menyelematkan harta benda,” tandasnya.

Novi mengajak kepada kaum perempuan khusus di Salatiga, agar bisa menanggulangi ketika bencana terjadi.

Penguatan kaum perempuan dapat meminimalisir bencana yang datang.

“Sehingga ketika bencana datang perempuan paling tidak memberikan sumbangsih, tanggung,” paparnya.

Ia pun mengajak kaum perempuan untuk menghidupkan dan menyelipkan sosialisasi tanggap bencana di tengah komunitas masing-masing.

Ia juga berjanji, akan menyelipkan anggaran guna tanggap bencana sehingga ketika bencana datang sedikit banyak terbantukan.

Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga Roy Anjar mengatakan, bencana datang bisa setiap saat.

Kegiatan melibatkan PKK, perwakilan dari Kecamatan dan Kelurahan, Tokoh masyarakat, Tokok Agama, Karangtaruna dan masyarakat umum diakui Anjar melalui kegiatan sosialisasi ini dapat ditanggulangi sedini mungkin.

“Dan sejak Salatiga membentuk BPBD, warga masyarakat bersama bisa menghadapi bencana dengan sigap dan selamat bersama-sama,” imbuhnya.