Ancam Beritakan Kecurangan, 2 Pria Ngaku Wartawan Peras Sejumlah SPBU di Pati

Avatar photo

PATI – Manajemen SPBU di Sukolilo dan Jakenan melaporkan dugaan kasus pemerasan yang dilakukan oleh wartawan abal-abal ke Satreskrim Polresta Pati siang kemarin. Mereka melaporkan kasus tersebut setelah viral wartawan abal-abal kedapatan melakukan pemerasan terhadap pengurus SPBU di Desa Tlogorejo Kecamatan Tlogowungu baru-baru ini.

Kuasa hukum korban, Niremodi Gulo mengungkapkan pelaku pemerasan merupakan orang yang sama, mereka berinisial A dan J. “Kami mendesak kepolisian segera menangangi kasus ini secepatnya, ini bukan rahasia pribadi ini kejadian pemerasan sudah berulang kali. Sangat meresahkan masyarakat. Harus cepat ditangani. Hari ini kami juga mengecek laporan klien kami Mas Erwin dari SPBU Tlogowungu yang pertama kali melaporkan kasus ini,” papar Gulo.

Modus yang dilakukan pelaku, lanjut Gulo, hampir sama. Yaitu para pelaku ini mencari-cari kesalahan, dan mengancam akan memberitakan. Jika tidak mau berita tentang SPBU-nya dimuat harus memberikan sejumlah uang. Antara Rp 200 ribu hingga jutaan rupiah.

“Mereka ini cari-cari keselahan, misalnya soal surat keterangan dari desa yang asli terkait pembelian solar subsidi (untuk alsintan, Red),” imbuhnya.

Lebih lanjut, pihaknya menegaskan apa yang telah dilakukan itu merupakan tindak pidana, bukan kerja pers. “Tindakan meminta uang dengan menakuti itu merupakan kejahatan, bisa dikenakan pasal 368, 369 KUHP. Ancaman kurungan 4 tahun dan 9 tahun,” papar Gulo.

Karena itu pihaknya mendesak pihak kepolisian untuk segera menuntaskan kasus ini. Harus cepat ditangani jangan terlalu lama. Karena ini menyangkut kepentingan orang banyak, dan keresahan banyak orang juga.

“Sekali lagi ini bukan pers. Yang ada wartawan itu dilindungi haknya untuk mencari dan mendapatkan informasi,” pungkasnya.

Sementara itu Kisna Rimawan, pengawas SPBU Sukolilo yang menjadi salah satu korban pemerasan wartawan abal-abal itu mengungkapkan, pihaknya telah diperas sampai Rp 10 juta pada bulan November lalu. Dengan modus mau memberitakan masalah pembelian solar subsidi.