Pati – Jalan Tlogowungu-Pati di wilayah Desa Tlogorejo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, rusak parah. Tak sedikit kendaraan yang melintas mengalami kecelakaan akibat terperosok lubang.
Salah satu kecelakaan yang dialami truk bermuatan kayu jati hingga terguling di jalan itu sempat terekam kamera dan beredar di media sosial.
Dalam video 27 detik yang dilihat detikJateng, truk itu tampak terguling di jalan tersebut setelah sebelumnya melaju dengan pelan. Ada seorang pemotor yang terlihat tersenggol kayu jati muatan truk itu. Beruntung pemotor tersebut tidak mengalami luka.
Salah satu warga di sekitar lokasi, Iriana membenarkan adanya truk yang terguling saat melintas di jalan Tlogowungu-Pati. Kebetulan rumah Iriana tepat di tepi jalan tersebut.
“Kejadian kemarin sore setengah lima, ada truk muatan kayu jati dari arah utara ke selatan. Tiba-tiba sampai depan rumah saya (terguling). Jalannya rusak, itu sangat rusak sekali,” kata Iriana saat ditemui wartawan, Selasa (31/1/2023).
Iriana mengatakan jalan di desanya itu rusak sejak pertengahan 2022. Menurutnya kerusakan jalan itu akibat saluran gorong-gorong yang tidak berfungsi maksimal.
“Jalan rusak sejak tahun 2022 pertengahan, kebetulan diperbaiki tiga kali tapi seperti itu keadaannya (banyak lubang). Itu rusak karena ada genangan air,” ujar Iriana.
“Kami masyarakat untuk mengalirkan tapi airnya terlalu besar, dari daerah dalam saluran itu ditutup, airnya ke barat ke timur,” imbuh dia.
Sementara itu Plt Kabid Bina Marga pada Dinas PUPR Pati, Hasto Utomo, mengatakan jalan Pati-Tlogowungu sudah masuk dalam rencana pemeliharaan jalan. Pemeliharaan jalan akan dilakukan sambil menunggu pengadaan aspal.
“Hari ini rencana kita datangkan base course sambil menunggu pengadaan aspal,” kata Hasto melalui pesan singkat.
Dia tidak memungkiri banyak jalan di wilayah Pati yang rusak. Dia menyebut ada perencanaan soal perbaikan jalan. Namun menurutnya penganggaran tidak maksimal karena ada keterbatasan.
“Sebagai contoh melakukan pelelangan tender jalan Sukolilo-Prawoto senilai Rp 2 miliar, dan di Jalan Winong-Jakenan senilai Rp 2 miliar. Itu pun belum bisa mengatasi kerusakan semuanya. Seperti di Sukolilo idealnya Rp 5 miliar, ini baru Rp 2 miliar,” pungkasnya.
sumber: detikjateng