PATI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati dari Dapil III, Warsiti menyebut bahwa progres realisasi perhutanan sosial di wilayah pegunungan Kendeng tahun ini semakin menunjukkan tren yang positif.
Kesadaran masyarakat wilayah Kendeng (Sukolilo, Tambakromo, Kayen) untuk meningkatkan kehijauan hutan semakin tinggi.
“Alhamdulillah antusiasme warga penggarap persil yang akan dikerjakan menjadi hutan sosial apresiatif. Meskipun kami melakukan sedikit edukasi tapi diterima dan antusias,” ujar Warsiti saat diwawancara kemarin.
Menurutnya, hal ini tak lepas dari bencana alam banjir yang sering terjadi di Pati selatan dalam beberapa tahun terakhir.
Masyarakat sadar bahwa dengan menanami tanaman semusim seperti jagung tidak baik untuk jangka panjang kendeng maupun masyarakat itu sendiri.
Baca Juga : Permintaan Peti Jenazah di Pati Meningkat Sejak Bulan Juni
Pasalnya tanaman semusim semisal jagung, akarnya tidak bisa mengikat air hujan.
“Artinya apa, kebuka pemikirannya bahwa Kendeng ini tidak hanya ditanami Palawija dan sebagainya akan tetapi penghijauan untuk menanam tanaman keras,” ujar Anggota Dewan yang mengisi Komisi A tersebut.
Untuk diketahui, Perhutanan sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat.
Sistem ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan pengelola, juga untuk mencapai keseimbangan antara lingkungan dan dinamika sosial budaya.