DEMAK – Jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah rusak dan tidak kunjung diperbaiki meski sudah berlangsung lima tahun.
Jembatan yang membentang di atas Sungai Dombo, Sayung sepanjang 30 meter, sebagian telah patah. Kini jembatan yang patah sepanjang 10 meter tersebut hanya disambung dengan bambu oleh warga sekitar.
Salah satu warga, Mastur, menjelaskan jika jembatan tersebut menghubungkan antara Desa Karangasem dengan Desa Prampelan di Kecamatan Sayung. Setiap hari, jembatan itu digunakan warga untuk keperluan ke sawah, pasar maupun tempat kerja. Namun karena kini hanya dipasang bambu, maka jembatan tersebut hanya dipakai untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda onthel.
“Dulu setiap hari banyak yang lewat sini, tapi sekarang karena hanya dipasang bambu seperti ini, maka pengendara sepeda motor tidak berani melintas. Jadi hanya dipakai pejalan kaki dan pesepeda saja. Sementara pengendara sepeda motor harus memutar cukup jauh,” ungkap Mastur, pada Minggu (15/01/2023).
Sementara itu warga lainnya yang bernama Sunariyah menjelaskan jika kerusakan jembatan itu sudah terjadi cukup lama, yakni sekitar 5 tahun yang lalu. Hingga kini belum ada penanganan dari pihak pemerintah, karena bambu pun yang terpasang secara darurat juga merupakan swadaya dari masyarakat sekitar.
“Ini rusaknya sudah sangat lama. Sekitar 5 tahun yang lalu. Jadi sampai sekarang belum ada penanganan dari pemerintah. Ini bambu yang terpasang secara darurat saja merupakan hasil gotong royong dari warga sektar,” jelas Sunariyah.
Meski sudah disambung dengan bambu, kondisi tersebut masih cukup membahayakan. Apalagi kondisi jembatan pada bagian bambu itu juga sudah mulai rusak setelah diterjang banjir yang cukup besar beberapa waktu yang lalu.
Warga khawatir, derasnya air Sungai Dombo jika hujan deras kembali terjadi, maka akan menambah kerusakan jembatan yang menjadi akses warga kedua desa tersebut.
