5 Fakta Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Ternyata Serial Killer

Avatar photo

BANJARNEGARA, Jateng – Kasus ‘dukun pengganda uang’ di Banjarnegara hebohkan publik. Lantaran dukun yang dikenal sebagai Mbah Slamet ini ternyata seorang pembunuh sejumlah korban. Polisi telah menangkap pelaku dan mengungkap fakta terkait kasus pembunuhan berencana.

Simak sederet fakta tentang kasus pembunuhan berencana dukun pengganda uang di Banjarnegara yang dirangkum detikcom berikut ini:

Kronologi Kasus Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Kepala Polres Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Polisi Hendri Yulianto menjelaskan kronologi terungkapnya kasus pembunuhan yang dilakukan dukun pengganda uang di Banjarnegara. Ini disampaikan Hendri saat konferensi pers di Polres Banjarnegara, seperti dilansir Antara Senin (3/3/2023).

Berawal dari laporan anak korban, yakni GE yang diterima Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023. Dalam laporannya, GE mengaku diajak ayahnya (PO) bertemu seseorang di Banjarnegara pada Juli 2023 naik bus dari Sukabumi menuju Wonosobo.

Sesampainya di Wonosobo, PO dan GE bertemu Mbah Slamet yang selanjutnya mengajak mereka ke rumahnya di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara. Ketika di rumahnya, Mbah Slamet mengajak PO ke dalam salah satu ruangan, sedangkan GE diminta menunggu di luar.

Selanjutnya pada 20 Maret 2023, PO kembali berangkat ke Banjarnegara seorang diri bertemu Mbah Slamet naik Wuling hitam. Sesampainya di Banjarnegara pada 23 Maret 2023, PO sempat berkomunikasi dengan SL, anaknya yang lain yakni adik dari GE.

PO menulis pesan jika sedang di rumah Mbah Slamet dan meminta anaknya berjaga-jaga seandainya dia berumur pendek atau tidak ada kabar hingga hari Minggu (26/3) agar langsung ke lokasi bersama aparat. Akan tetapi sejak tanggal 24 Maret, PO tidak bisa dihubungi.

GE pun melaporkannya ke Polres Banjarnegara yang ditindaklanjuti dengan penyelidikan dan penangkapan dukun pengganda uang, Mbah Slamet. PO akhirnya ditemukan terkubur di dekat jalan setapak menuju hutan di Wanayasa pada 1 April 2023.

Modus Mbah Slamet Bunuh Korban: Janji Gandakan Uang

Kapolres mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, kasus pembunuhan berencana tersebut berawal dari kesepakatan penggandaan uang antara Mbah Slamet (45) dan korban PO (54). Disebutkan bahwa Mbah Slamet juga memiliki ‘tangan kanan’.

“Mbah Slamet ini memiliki ‘tangan kanan’ yaitu saudara BS. Satu tahun lalu, saudara BS ini mengunggah ke Facebook yang isinya bahwa Mbah Slamet adalah orang pintar yang bisa menggandakan uang,” jelasnya.

Menurut dia, PO yang membaca unggahan itu pun tertarik sehingga BS mempertemukannya dengan Mbah Slamet. Sejak pertemuan itu, PO memberikan sejumlah uang dan mahar kepada Mbah Slamet, namun hasil penggandaan uang itu tidak kunjung terealisasi, sehingga korban berulang kali menagih kepada tersangka.

Motif Racuni Korban: Kesal Ditagih Utang-Takut Dilaporkan

Karena merasa kesal terus-menerus ditagih oleh korban, Mbah Slamet akhirnya memberi PO minuman yang telah dicampur dengan potas (potassium sianida) hingga akhirnya meninggal dunia dan dikuburkan di jalan setapak yang menuju hutan.

“Selain karena kesal terus-menerus ditagih, tersangka juga takut dilaporkan oleh korban ke penegak hukum, sehingga diracunlah korban ini,” tegasnya.

Mbah Slamet dan BS Jadi Tersangka Pembunuhan Berencan

Terkait dengan kasus tersebut, Kapolres mengatakan kedua tersangka, yakni ST (Slamet Tohari) alias Mbah Slamet dan BS sebagai tersangka. Dijerat Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana, terancam hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.

Sementara itu, tersangka Mbah Slamet mengatakan jika korban telah memberikan uang sebanyak Rp 70 juta secara bertahap. “Saya janjikan uang itu bisa digandakan sampai Rp 5 miliar, sedangkan uang dari korban saya gunakan untuk bayar utang,” katanya.

Jumlah Korban Pembunuhan Mbah Slamet Ada 10 Orang

Polisi kembali menemukan 10 mayat korban lain di kasus pembunuhan berencana Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara. Keseputuh mayat korban ditemukan di kebun milik tersangka. Berdasarkan pantauan detikJateng di lokasi kejadian, beberapa mayat dikubur dalam satu lubang.

“Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin. Di lahan milik pelaku ST,” kata Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (3/4/2023).

Perihal jumlah korban, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan pengembangan. “Untuk jumlah pastinya belum bisa kami pastikan. Namun kami kasih terus melakukan pengembangan terkait kasus ini,” sambungnya.

Keterangan lain, polisi menyebut 10 mayat tersebut sudah berupa kerangka. Sampai saat ini polisi masih lakukan proses identifikasi korban.

“Dari jumlah kerangka yang diketemukan diperkirakan ada 10 yang masih proses identifikasi,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal, seperti dilansir detikJateng, Senin (3/4/2023).

Sumber: news.detik.com

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Pemkab Rembang, Kabupaten Rembang, Rembang, Polrestabes Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kodya Semarang, Polres Batang, Kabupaten Batang, Pemkab Batang, Batang, Polres Pati, Kabupaten Pati, Pemkab Pati, Pati, Polres Demak, Kabupaten Demak, Pemkab Demak, Demak, Polda Jateng, Jateng, PoldaJawaTengah, JawaTengah, Polri, Polisi, Kalbar, Polda Kalbar, KalimantanBarat, Polres Pangandaran, Pangandaran