Berita  

49 Orang Keracunan Massal setelah Tasyakuran di Cilacap, 26 Masih Dirawat di Puskesmas Cimanggu 1

Avatar photo

CILACAP – Total 49 warga di Desa Cisalak, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, mengalami keracunan setelah menyantap nasi kotak pada sebuah acara tasyakuran, pada Selasa (10/10/2023).

Puluhan warga itu pun dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) untuk mendapat perawatan medis.

Para warga itu meraskaan gejala keracunan, misalnya pusing, diare, mual dan muntah.

Mulanya, pasien keracunan massal yang terdata adalah 47 orang. Namun, saat sejumlah lainnya sudah membaik, dua orang lain dilaporkan mengalami hal serupa.

Hasil pendataan petugas pada Kamis (12/10) kemarin, tercatat sebanyak 41 pasien menjalani perawatan medis di Puskemas Cimanggu 1.

Kemudian 1 pasien diketahui terbaring di Puskesmas Cimanggu 2, 2 pasien di klinik Ladinda dan 1 pasien dilarikan ke RSUD Majenang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr. Pramesti Griana Dewi menuturkan bahwa kondisi para pasien saat ini sudah menunjukkan perkembangan yang bagus.

Bahkan kata Pramesti, per Jumat (13/10) terhitung sudah ada 17 pasien di Puskesmas Cimanggu 1 yang diperbolehkan pulang ke rumah.

Namun rupanya pada Jumat siang petugas Puskesmas Cimanggu 1 kembali menerima 2 orang pasien yang mengalami gejala serupa.

Iklan untuk Anda: Ini Rekomendasi 10 Tempat Wisata Asyik di Kabupaten Tegal, Plus Tarif dan Jam Operasionalnya
Advertisement by
Saat ini ada sebanyak 26 pasien yang masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Cimanggu 1.

Sehingga, total terdapat 49 warga yang mengalami keracunan massal.

“Kondisi saat ini ada penambahan pasien, dari total awal 41 pasien di Puskesmas Cimanggu 1, yang diperbolehkan pulang 17.

“Kemudian ada yang masuk juga tambah lagi 2 pasien sehingga tinggal 26 pasien disini,” jelasnya kepada Tribunmuria.com

Diketahui para korban keracunan massal itu merasakan gejala dalam waktu yang berbeda.

Ada yang merasakan gejala sejak Selasa (10/10) usai menyantap nasi kotak, hingga ada yang baru meraskan gejala pada Jumat (13/10) siang.

“Gejalanya sama, mungkin gejalanya agak lambat jadi mereka (pasien) ada yang langsung merasakan demam seusai menyantap, ada pula yang baru terasa demam kemarin, ada yang baru terasa lagi tadi muntah, mual, diare,” kata Pramesti.

Dikatakan Pramesti meskipun beberapa pasien sudah diperbolehkan pulang, namun pihaknya akan tetap memantau perkembangan kesehatan pasien.

Khususnya melalui bidan desa dan para tenaga kesehatan yang akan memantau selama beberapa hari kedepan.

Polda Jateng, Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Ajun Komisaris Besar Polisi Suryadi, Polres Pati, Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Polres Banjarnegara, Polrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Polres Sragen

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.