Berita  

3 Komoditas Ini Harganya Masih Tinggi di Pasar Tradisional Semarang, Padahal Lebaran Sudah Usai

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Harga sejumlah komoditas di pasar tradisional Kota Semarang bertahan tinggi setelah mengalami kenaikan seusai Lebaran 2023.

Pantauan di antara komoditas itu yakni gula, ayam potong, maupun telur ayam ras yang tidak menunjukkan perubahan harga yang berarti.

Hal itu di antaranya diucap Mardiyah, pedagang di Pasar Karangayu Semarang. Menurut Mardiyah, harga gula saat ini bertahan di angka Rp 14.500 per kilogram.

Harga itu mengalami kenaikan dari sebelumnya yang berkisar Rp 13.000 hingga Rp 13.500 per kilogram.

“Harga gula sudah lama naik, (terakhir) naik Rp 500 jadi Rp 14.500 per kilogram,” jelas Mardiyah , Minggu (11/6/2023).

Sementara itu, terkait harga telur saat ini disebutkan bertahan tinggi. Awalnya, harga telur sempat menembus kisaran Rp 32.000 per kilogram.

Harga kemudian turun di kisaran Rp 30.000 hingga Rp 31.000 per kilogram.

“Sekarang harga telur Rp 30.000 per kilogram,” tambahnya.

Senada dikatakan Atun dan Budiono, pedagang sembako di Pasar Bulu Semarang. Atun mengatakan, harga gula saat ini berkisar Rp 14.000 per kilogram.

Menurut dia, terjadi kenaikan sebesar Rp 500 dari sebelumnya yang berada di harga Rp 13.500 per kilogram. Adapun Muji, pedagang lain menyebutkan, akumulasi kenaikan harga gula yakni sebesar Rp 1.000.

Bulan lalu, harga gula berada di Rp 13.000 per kilogram. Harga kemudian naik hingga menempatkan gula di kisaran Rp 14.000 per kilogram. Sementara telur, kata dia, kini stabil di kisaran Rp 30.000 per kilogram.

“Kalau telur, sebelumnya sempat Rp 32.000 per kilogram.”

“Sekarang turun, tapi masih bertahan tinggi.”

“Saya jual ecer Rp 31.000 per kilogram,” tambah Atun.

Menurut pedagang, kenaikan harga telur ini cukup menimbulkan protes di antara pembeli. Sebab bukan hal biasa di momentum seperti ini harga tergolong melambung.

“Protesnya pembeli ya bilang ‘kok telur mahal,’” terangnya, Minggu (11/6/2023).

Di sisi lain, terkait dengan harga ayam potong, kini stabil tinggi di kisaran Rp 40.000 per kilogram. Tingginya harga ini cukup memusingkan para pedagang.

Sebab dengan tingginya harga itu, selain menimbulkan protes di kalangan konsumen juga otomatis dinilai turut berpengaruh terhadap penyusutan penjualan.

“Pada Ahad ini, banyak libur dan catering juga libur.”

“Kebanyakan pembeli itu orang makan (rumahan), mereka tahunya mahal.”

Bulan lalu, harga gula berada di Rp 13.000 per kilogram. Harga kemudian naik hingga menempatkan gula di kisaran Rp 14.000 per kilogram. Sementara telur, kata dia, kini stabil di kisaran Rp 30.000 per kilogram.

“Kalau telur, sebelumnya sempat Rp 32.000 per kilogram.”

“Sekarang turun, tapi masih bertahan tinggi.”

“Saya jual ecer Rp 31.000 per kilogram,” tambah Atun.

Menurut pedagang, kenaikan harga telur ini cukup menimbulkan protes di antara pembeli. Sebab bukan hal biasa di momentum seperti ini harga tergolong melambung.

“Protesnya pembeli ya bilang ‘kok telur mahal,’” terangnya, Minggu (11/6/2023).Di sisi lain, terkait dengan harga ayam potong, kini stabil tinggi di kisaran Rp 40.000 per kilogram.

Tingginya harga ini cukup memusingkan para pedagang. Sebab dengan tingginya harga itu, selain menimbulkan protes di kalangan konsumen juga otomatis dinilai turut berpengaruh terhadap penyusutan penjualan.

“Pada Ahad ini, banyak libur dan catering juga libur.”

“Kebanyakan pembeli itu orang makan (rumahan), mereka tahunya mahal.”

“Apalagi kalau lama tidak ke pasar, mereka kaget, tanya ‘harga di pasar masih mahal ya Mbak?’ Terus tadinya yang mau beli 2 kilogram, jadi setengah kilogram.”

“(Kalau harga tinggi begini) penjualannya turun sampai 20 persen,” sebutnya.

Di sisi itu, Azizah menyebutkan, harga ayam beberapa hari lalu sempat menunjukkan adanya penurunan. Namun, dia bingung sebab kini kembali menanjak.

“Kemarin sempat Rp 38.000-Rp 39.000 per kilogram.”

“Dua hari ini jadi Rp 40.000 per kilogram lagi,” sebutnya.

Tingginya harga ayam juga diutarakan Suminten, pedagang ayam potong di Pasar Bulu Semarang. Menurut dia, harga ayam potong ini stabil tinggi. Bahkan, menurutnya, harga ini lebih tinggi dibandingkan momentum Ramadan ataupun Lebaran.

“Daging biasa sekarang harganya Rp 38.000 dan Rp 40.000 per kilogram.”

“Harga Rp 38.000 itu campur, kalau yang dada dan paha Rp 40.000 per kilogram.”

“Waktu Lebaran sempat turun, tapi Ini setelahnya malah mahal.”

“Mahal itu sudah dari petani, ya pedagang tidak bisa menurunkan,” ujarnya.

Sementara itu, di tengah tingginya harga gula, ayam potong, dan telur saat ini, harga daging sapi terpantau stabil.

Begitu juga beberapa komoditas strategis hortikultura seperti cabai dan bawang merah. Priyo, pedagang daging sapi mengatakan, harga daging sapi saat ini stabil di kisaran Rp 110.000-Rp 140.000 per kilogram.

“Jelang Iduladha, harga daging tidak naik.”

“Kalau pas Iduladha, biasanya tidak jualan atau banyak yang libur karena masyarakat sudah dapat hewan kurban,” tambahnya.

“Harga cabai dan bawang standar (stabil), tidak naik tidak turun.”

“Cabai setan (rawit merah) Rp 35.000 per kilogram, keriting merah Rp 24.000, teropong hijau Rp 18.000, teropong merah Rp 35.000, hijau ceplus Rp 35.000, paling mahal.”

“Bawang merah dan bawang putih juga stabil.”

“Bawang merah Rp 36.000 – Rp 40.000 per kilogram,” imbuh Eni pedagang di Pasar Bulu Semarang.

sumber: tribunjateng

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara