225 Kaum Muda Perempuan Salatiga Dibekali Wirausaha

Avatar photo

SALATIGA – Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT), mengimplementasikan program pelatihan kewirausahaan berbasis gender, dengan nama program “Go Invest in Real Life (GIRL) 2.0”.

Manajer Program Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda Plan Indonesia, Benedictus Wahyu Sadewo, mengatakan, sejak 2021, program GIRL 2.0 dilaksanakan untuk membimbing 225 kaum muda.

Termasuk 75 peserta dari fase program sebelumnya (2018-2020) di Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, hingga Kabupaten Boyolali.

Program ini memberikan pelatihan peningkatan kapasitas bisnis, pendampingan usaha, akses menuju lembaga keuangan.

Hingga pelatihan Gender Action Learning Sustainability (GALS) bagi peserta laki-laki maupun perempuan.

Pendampingan ini untuk memetakan rencana bisnis dengan memperhatikan nilai-nilai gender yang menjunjung kesetaran akses ekonomi bagi kaum muda.

Setelah beroperasi selama empat tahun, program GIRL 2.0 di Jateng kini mencapai fase akhir.

“Wirausaha bisa menjadi kunci untuk mendongkrak perekonomian kaum muda di Jawa Tengah,”

”Terutama, di tengah kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan akibat pandemi Covid-19,”

”Kaum muda, khususnya perempuan, memerlukan pembekalan untuk memperkuat ide bisnis mereka dan kembali bangkit setelah pandemi,” katanya.

Menurut Benedictus Wahyu, bahwa pendidikan yang didapatkan melalui GIRL 2.0 diharapkan bisa menjadi landasan bagi kaum muda untuk mengembangkan bisnisnya.

“Para peserta program GIRL 2.0 membuktikan bahwa mereka mampu berinovasi dan menghasilkan berbagai ide bisnis,”

”Termasuk dengan mempertimbangkan aspek gender yang penting untuk memastikan kesetaraan pada akses ekonomi bagi kaum muda,”

”Plan Indonesia berharap, kemampuan ini semakin berkembang setelah program GIRL 2.0 selesai,” ujar Wahyu di sela-sela acara Diseminasi Hasil Program Kewirausahaan Kaum Muda ‘Go Invest In Real Life (GIRL) 2.0’ di Hotel kayu arum Salatiga, Sabtu (26/11/2022).

Sementara, Ketua SPPQT Muhlisin menyampaikan, pihaknya turut berbangga telah mengawal 225 kaum muda hingga mereka bisa menghasilkan ide bisnis maupun meningkatkan kualitas usahanya.

“SPPQT telah mendukung kaum muda untuk bisa memanfaatkan berbagai sumberdaya dan peluang pasar,”

”Sehingga mereka bisa menghadapi perlambatan ini dan menjadi mandiri lewat bisnis UMKM yang dimiliki,” katanya.

Melalui dukungan program GIRL 2.0, sebanyak 146 peserta telah menuangkan ide mereka menjadi rencana usaha.

Dengan 30 peserta menjadi anggota lembaga keuangan untuk membuka akses permodalan usaha.

Serta sekitar 60 peserta lainnya mengajukan kerjasama bisnis.

Para peserta mengembangkan usaha di berbagai bidang yang menarik minat pasar.

Seperti, budidaya paprika yang terhubung dengan penyalur, penjualan barang melalui marketplace.

Hingga menjual produk ramah lingkungan, seperti olahan bengok dan eceng gondok.