125 Ambulans di Kabupaten Semarang Bakal Terintegrasi

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang akan segera mengintegrasikan seluruh ambulans baik milik pemerintah maupun swasta di Kabupaten Semarang dalam waktu dekat.

Hal itu bertujuan memudahkan komunikasi baik antar penyedia ambulans maupun masyarakat yang membutuhkan penanganan medis secara darurat.

Nantinya, seluruh layanan akan diintegrasikan dan terpusat ke Call Center 112.

Sehingga, warga yang membutuhkan penanganan medis secara darurat bisa langsung menghubungi nomor tersebut.

Berdasarkan penuturan dari Kepala Dinkes Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Noor Hidayat, pada kondisi sebelumnya, layanan ambulans di Kabupaten Semarang masih berjalan sendiri-sendiri dengan nomor telepon masing-masing.

Sehingga menurut dia, masyarakat terkadang mengalami kesulitan untuk menghubungi nomor pelayanan darurat, terutama untuk memohon ambulans yang berada di dekat lokasi kejadian.

“Melalui pengintegrasian, masyarakat yang membutuhkan ambulans bisa dihubungkan dengan layanan ambulans wilayah terdekat.

Misalnya lokasi dibutuhkan ambulans di Kecamatan Tengaran, maka akan dihubungkan layanan ambulans yang ada di wilayah Tengaran saja,” ungkap Syaiful kepada Tribunjateng.com, seusai acara Apel Besar Pengintegrasian Ambulans 112 di Universitas Ngudi Waluyo (UNW), Ungaran, Kabupaten Semarang pada Rabu (17/5/2023).

Tak hanya layanan panggilan 112, Dinkes Kabupaten Semarang juga akan meluncurkan aplikasi hasil pengembangan dan kerjasama dengan UNW.

Dalam aplikasi tersebut, terdapat pemetaan (mapping) secara otomatis titik-titik pos ambulans, sehingga ambulans terdekat bisa langsung mendapat notifikasi dan segera mendatangi masyarakat atau pasien yang membutuhkan.

“Untuk call center melalui panggilan telepon, sedangkan digitalisasi melalui aplikasi. Aplikasi layanan ambulans akan kita luncurkan setelah Mei 2023 ini,” imbuh dia.

Syaiful menyebutkan, dari data dia, total jumlah ambulans di Kabupaten Semarang baik milik pemerintah maupun swasta sebanyak 125 unit yang tersebar di 19 kecamatan.

Menurut dia, jumlah tersebut tergolong cukup banyak lantaran desa-desa di Kabupaten Semarang sudah mulai memiliki ambulans sendiri.

“Meskipun demikian, banyak layanan ambulans yang tidak ada tenaga medis dan paramedis,” lanjut Syaiful.

Sementara itu, Rektor UNW Ungaran, Prof Subyantoro menyampaikan bahwa pihaknya memiliki Program Studi (Prodi) Teknologi Informasi yang bisa mengembangkan aplikasi untuk mengintegrasikan dan menyinergikan kinerja ambulans dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Menurut dia, UNW sebagai universitas yang berada di Kabupaten Semarang juga memiliki tugas untuk mendukung dinas-dinas terkait.

“Sehingga masyarakat nantinya tahu posisi ambulans yang terdekat di mana.

Kalau masyarakat membutuhkan layanan ambulans bisa lebih cepat mengakses,” pungkas dia.

sumber: TribunJateng.com

 

Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Demak, Polres Humbahas, Polres Pangandaran, Polda Sumut, Polda Kalbar, Polda Kaltara, Polda Jateng, Jateng, Jawa Tengah