BANJARNEGARA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Selasa (1/11/2022) merilis daftar yang berisi informasi prakiraan wilayah di Banjarnegara yang mempunyai potensi terjadi gerakan tanah.
Prakiraan terjadinya gerakan tanah ini disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut informasi dari PVMBG ( Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), terdapat 20 daerah di Kabupaten Banjarnegara yang berada di Zona Menengah-Tinggi, yaitu:
1. Banjarmangu – Menengah-Tinggi
2. Banjarnegara – Menengah-Tinggi
3. Batur – Menengah-Tinggi
4. Bawang – Menengah-Tinggi
5. Kalibening – Menengah-Tinggi
6. Karangkobar – Menengah-Tinggi
7. Madukara – Menengah-Tinggi
8. Mandiraja – Menengah-Tinggi
9. Pagedongan – Menengah-Tinggi
10. Pagentan – Menengah-Tinggi
11. Pandanarum – Menengah-Tinggi
12. Pejawaran – Menengah-Tinggi
13. Punggelan – Menengah-Tinggi
14. Purwanegara – Menengah-Tinggi
15. Purwarejo Klampok – Menengah-Tinggi
16. Rakit – Menengah-Tinggi
17. Sigaluh – Menengah-Tinggi
18. Susukan – Menengah-Tinggi
19. Wanadadi – Menengah-Tinggi
20. Wanayasa – Menengah-Tinggi
PVMBG menyebutkan sebuah daerah disebut berada pada Zona Menengah artinya daerah tersebut mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah.
Pada zona menengah ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Sementara itu, PVMBG lebih lanjut menjelaskan bahwa sebuah daerah berada pada Zona Tinggi artinya wilayah itu yang mempunyai potensi tinggi untuk terjadi gerakan tanah.
Pada zona tinggi ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
Sementara itu BPBD Banjarnegara mengungkapkan bahwa selama Oktober 2022 sudah ada 96 kejadian bencana di Banjarnegara.
Kejadian bencana sebanyak 96 kali itu terdiri dari 80 tanah longsor, 3 banjir, 9 angin kencang, dan 4 kebakaran.
Sebagai akibat dari terjadinya bencana itu, satu orang meninggal dunia dan 8 orang mengalami luka-luka.
Sementara itu, bencana selama Oktober 2022 di Banjarnegara juga mengakibatkan 18 rumah mengalami kerusakan berat, 18 rumah rusak sedang, 58 rumah rusak ringan, dan 30 rumah terancam rusak.
”Bencana tersebut juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa jalan, jembatan, dan talut di 23 titik. Kemudian fasilitas sosial di tiga titik, serta perekonomian seperti pertanian, kehutanan, peternakan, pasar, dan perkebunan di enam titik,” Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Andri Sulistyo pada Senin (31/10/2022)
Menurut data BPBD, selama Oktober 2022 bencana berdampak pada 380 warga dan menimbulkan kerugian mencapai Rp1.219.350.000 di wilayah Kabupaten Banjarnegara.