BANJARNEGARA – Jelang pesta demokrasi lima tahunan, sejumlah warga di Banjarnegara mulai resah dengan tindakan vandalisme politik yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Pasalnya vandalisme tersebut dilakukan di tembok rumah warga tanpa izin.
Akibatnya, pemilik tembok harus mengeluarkan anggaran ekstra hanya untuk membeli cat demi menutup vandalisme politik yang digambar di tembok rumahnya. Aksi vandalisme politik ini terjadi di wilayah Kelurahan Kutabanjarnegara RT 7 RW 5 Banjarnegara.
Zainal, warga Kampung Gayam, Kecamatan Banjarnegera ini merasa resah dengan adanya gambar kontestan Pilpres pada Pemilu 2024 mendatang. Aksi ini dilakukan oleh oknum tanpa seizin dirinya. Bahkan dia terpaksa membeli cat untuk menutup gambar kontestan Pemilu pada tembok sepanjang 10 meter dengan tinggi sekitar 2,5 meter.
Baca juga 52 Pramuka Saka Taruna Bumi Ikuti Persami di Kalibening Banjarnegara
“Kalau kreativitas anak muda yang tidak berbau politik mungkin masih wajar, tetapi ini sudah berbau pesan politik, apalagi tanpa izin, pasti saya sangat terusik dengan vandalisme berkonten politik. Ini tembok rumah orang asal main gambar saja,” katanya.
Menurutnya, vandalisme berbau politik yang ada di tembok rumahnya tidak ada kaitannya dengan suka dan tidak suka terhadap kontestan tertentu dengan pilihan politiknya. Namun dirinya lebih menilai etika dalam memasang peraga kampanye, apalagi gambar tersebut dilakukan di tembok rumah seseorang.
“Harusnya kalau mau gambar ya di tembok sendiri, jangan di rumah orang. Kalaupun mau gambar ya pakai banner polos terus digambar, atau mungkin langsung gambar baligho terus dipasang, dan jangan di tembok rumah orang seperti ini. Kalaupun mau pasang baligho kan juga harus izin dengan pemilik tahan, tidak asal tempel,” ujarnya.
Baca juga Massa Anarkis Warnai Simulasi Sispamkota Polres Banjarnegara
Sementara itu, masyarakat pemerhati budaya Banjarnegara Heni Purwono menilai bahwa adanya vandalisme yang bernuansa politik yang digambar pada tembok rumah warga tanpa izin tentu akan menimbulkan hal buruk bagi kontestan tersebut.
“Aksi ini sangat disayangkan, apalagi aksi vandalisme ini sudah mengusik aset pribadi warga, pasti akan ada penolakan dan antipati. Para pelaku mustinya menyadari apa yang dilakukannya kontraproduktif,” katanya.
Terlebih, model ‘kampanye’ seperti ini tentu sudah tidak efektif dengan perkembangan informasi seperti ini. Masyarakat tentu akan melihat rekam jejak kandidat yang akan dipilihnya pada Pemilu mendatang.
Baca juga Tiga Kelompok Relawan Gelar Baksos di Pakikiran, Urai Keluhan Masyarakat
“Saat ini calon pemilih bisa melihat rekam jejak kandidat yang akan dipilih, terlebih sebagian besar pemilih pada Pemilu 2024 mendatang didominasi oleh pemilih muda dan milenial,” ujarnya.
sumber: serayunews
Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Polda Jateng, Jateng, Polda Jateng, Jateng, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.