Banjarnegara – Warga Banjarnegara yang tinggal di daerah rawan tanah longsor diimbau untuk segera mengungsi jika terjadi hujan antara 5-6 jam. Mengingat saat ini intensitas hujan di wilayah Banjarnegara masih cukup tinggi.
Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto mengingatkan kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama warga yang tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor.
“Kejadian ini (Longsor di Desa Sawangan hingga menyebabkan 1 korban tewas tertimbun) merupakan pengalaman berharga bagi kita semua. Jadi BPBD tentu saja harus memberikan sosialisasi kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya saat ditemui di rumah dinasnya, Kamis (20/10/2022).
Kepada terutama yang tinggal di daerah rawan tanah longsor, Tri Harso meminta warga langsung mengungsi jika terjadi hujan 5-6 jam. Selain itu warga juga diminta harus selalu melakukan mitigasi bencana.
“Karena sekarang ini sering terjadi hujan lebat, kalau hujan 5-6 jam warga untuk mengungsi mencari tempat yang lebih aman. Termasuk juga melakukan mitigasi bencana. Sehingga bisa meminimalisir terjadinya korban jiwa,” imbaunya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Aris Sudaryanto menyebut sebanyak 75 persen warga tinggal di daerah merah zona rawan bencana. Baik bencana tanah longsor, banjir, angin kencang atau gas beracun di daerah dataran tinggi Dieng.
“75 persen warga Banjarnegara ini tinggal di daerah rawan bencana. Sekitar 199 desa dari 20 kecamatan. Ada beberapa potensi rawan bencana tapi paling banyak ancaman tanah longsor,” sebutnya.
Ia menambahkan, tingginya intensitas hujan di Banjarnegara sudah ditetapkan siaga darurat bencana sejak awal Oktober 2020 lalu. Pihaknya sudah menyiapkan 40 personel yang akan berjaga selama 24 jam secara bergantian.
“Sejak awal Oktober sudah ditetapkan siaga bencana untuk wilayah Banjarnegara. Aplikasinya kami sudah menyiapkan 40 personel yang dibagi menjadi 8 tim. Dari tim itu dijadwalkan secara bergantian untuk berjaga 24 jam nonstop,” jelasnya.