Jakarta – Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Gatot Eddy Pramono memimpin sidang pleno Dewan Pendidikan dan Pelatihan (Wandiklat) Polri tahun ajaran 2022. Dalam sidang pleno ini, Wakapolri menyatakan dirumuskan apa yang menjadi program-program Lemdiklat Polri pada tahun 2023 mendatang.
“Tahun lalu ada 14 program, diantaranya 1 tema dan 13 program unggulan. Kemudian untuk tahun 2023 nantinya akan 15 program yaitu 1 tema dan 14 program unggulan yang akan kita laksanakan,” kata Komjen Gatot di Gedung Widya Warapsari, Sepolwan, Ciputat, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022).
Gatot menjelaskan, 13 program yang ada merupakan program berkelanjutan dan 1 program baru yaitu akan ada kerja sama dengan lembaga pendidikan internasional.
Nantinya, kata Gatot, para taruna-taruna akpol atau dari PTIK akan dikirim keluar negeri untuk belajar bersama-sama selama 6 bulan di negara-negara yang dipilih.
Dalam kesempatan ini, ia juga memberikan apresiasi kepada para Kepala Sekolah, Kapusdik dan Kepala SPN yang melakukan inovasi dan kreasi untuk memajukan daripada lembaga pendidikan ini, sesuai dengan tantangan kekinian yang ada.
“Apakah tantangan itu di era digital 4.0 ataupun tantangan dari kejahatan-kejahatan atau harapan masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut, jenderal bintang tiga ini menuturkan, Lemdiklat Polri ini kurikulumnya menyesuaikan perubahan situasi terjadi. Setelah ada hal-hal baru di luar yang mungkin belum ada itu dikaji dibuat menjadi modul-modul untuk diajarkan kepada para siswa.
“Ketika di lapangan nanti mereka bisa mengimplementasikannya ilmu yang didapat lembaga pendidikan. Disamping teori-terori, mereka akan ke lapangan. Kita mengkolaborasikan itu semua,” ujarnya.
Dalam sidang pleno tadi, Gatot juga mengatakan pihaknya mengevaluasi semua program yang ada. Dimana jika sudah baik akan dilanjutkan, namun jika dirasa kurang maka akan diperbaiki.
“Untuk program baru juga akan ada target yang harus dicapai. Jadi semuanya ada target,” ujarnya.
Dengan semua yang dilakukan, Gatot pun berharap sumber daya manusia (SDM) Polri bisa meningkat. “Semoga upaya-upaya yang dilakukan Kalemdiklat dalam hal ini sebagai eksekutor, program unggulan bisa kita wujudkan dalam rangka meningkatkan SDM Polri ke depan,” katanya.
Terakhir, ia juga mengucapkan terima kasih atas penghargaan rekor MURI yang didapat. Ada tiga penghargaan yaitu pertama pembuatan SOP, kedua kegiatan penyusunan bahan ajar dan ketiga kerja sama luar negeri.
“Ini suatu penghargaan dari luar ke lembaga pendidikan Polri. Saya terima kasih karena apa yang dilakukan lembaga pendidikan Polri mendapatkan perhatian masyarakat. Ini menjadi tantangan dengan diberikan penghargaan agar terus meningkatkan kualitas,” ujarnya.