Jakarta – Kepala Televisi Republik Indonesia atau TVRI Stasiun Jawa Tengah, Sifak, mengaku tidak merasa kecolongan ada anggota kepolisian yang menjadi kontributor di medianya.
Diketahui, Inspektur Polisi Satu Umbaran Wibowo merupakan kontributor TVRI di Blora yang dilantik menjadi Kepala Kepolisian Sektor Kradenan pada Senin, 12 Desember 2022 lalu.
Sifak menganggap, lembaganya tidak disusupi oleh anggota intelijen kepolisian. “Bukan disusupi karena karakter kami sama, RI (Republik Indonesia). Tujuannya dia negara, kami juga negara. Tujuannya bangsa, kami juga bangsa,” tutur Sifak di ruang kerjanya pada Rabu, 14 Desember 2022.
Dia mengatakan, meskipun awalnya tidak mengetahui, kejadian yang telah berlangsung bertahun-tahun itu justru memberi ruang untuk kepentingan negara. “TVRI dalam tanda kutip memfasilitasi kegiatan negara,” ujar dia.
TVRI Jawa Tengah mengetahui Umbaran merupakan anggota kepolisian sejak sekitar sebulan lalu. Ketika itu sedang digelar pembekalan bagi kontributor TVRI di Kota Salatiga. Umbaran mengungkapkan secara lisan akan mendapat jabatan terbuka di kepolisian.
Pengakuan Umbaran untuk pertama kali bahwa dia merupakan anggota polisi tersebut juga sebagai pengunduran diri. Menurut Sifak, Umbaran tercatat sebagai kontributor TVRI sejak 2012 lalu. “Selama 10 tahun menjadi kontributor TVRI, sebelumnya di media lain,” ungkapnya.
Umbaran menjadi bagian TVRI setelah kontributor sebelumnya pindah ke daerah lain. Kemudian direkomendasikan nama Umbaran untuk mengisi kekosongan kontributor TVRI di Kabupaten Blora.
Selama menjadi kontributor TVRI, Sifak menyebut Umbaran bekerja dengan baik. “Selama 10 tahun menjalankan hak dan kewajibannya dengan sangat baik,” kata Sifak.
Kinerja baik yang dimaksud Sifak juga Umbaran mampu menjalankan peran intelijen tanpa ketahuan. “Menurut saya yang bersangkutan mampu memerankan fungsinya dengan sangat baik. Dia berhasil dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dengan sangat baik,” katanya.