DEMAK – Akhirnya, jalan tol Semarang-Demak seksi 2 sudah diizinkan beroperasi fungsional. Sehingga bisa dilewati kendaraan roda empat, microbus, ambulance, dan kendaraan kepentingan darurat (emergency).
Yang menggembirakan lagi, kendaraan yang melintasi tol ini, untuk saat ini tak perlu repot-repot melakukan tap kartu tol. Alias gratis atau belum perlu membayar untuk saat ini.
“Masih belum bertarif,” kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja kepada wartawan dikutip Senin (21/11/2022).
Mengutip akun Instagram resmi PP Semarang-Demak, pembukaan ruas secara fungsional ini dilakukan pada tanggal 18 November-2 Desember 2022. Pembukaan dilakukan dua arah melalui exit tol Kadilangu sampai dengan exit tol Sayung.
Waktu Tempuh jadi 45 Menit Sebelumnya pada 12-17 November lalu telah dilakukan uji coba tapi hanya mengoperasikan 1 jalur saja. Di mana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sendiri telah meninjau lokasi pada Minggu (13/11/2022).
“Saya sudah coba tadi, jalannya sudah bagus dan siap dilewati. Sisa penyelesaian pekerjaan meliputi gerbang tol, guardrail dan pekerjaan timbunan saya minta agar segera selesai,” kata Basuki.
Dia menambahkan, pembukaan fungsional ruas tol tersebut sangat penting untuk membantu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Pantai Utara (Pantura). Di saat bersamaan dilakukan penggantian dan/atau duplikasi Jembatan Callendar Hamilton (CH) Wonokerto.
“Konstruksi sudah bagus, bisa dimaksimalkan untuk kendaraan-kendaraan besar seperti bus dan truk. Supaya jangan terlalu macet jalan nasional Pantura sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Seperti diketahui, jalan tol Semarang-Demak terbagi dua seksi. Yaitu Seksi 1 (Semarang/Kaligawe-Sayung) sepanjang 10,69 km porsi pemerintah yang ditargetkan selesai konstruksinya pada tahun 2024 mendatang. Ruas ini tengah dalam proses penyelesaian lahan akibat adanya fenomena ‘Atlantis’ atau tanah musnah.
Pemerintah sendiri telah memberi sinyal percepatan untuk kepastian penyelesaian tanah musnah milik warga di ruas tersebut. Dan, Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 Km yang merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak. Jalan Tol Semarang-Demak akan memiliki 2 buah simpang susun (SS), yakni SS Sayung, dan SS Demak.
Konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak juga menggunakan produk dalam negeri berupa beton precast yang diproduksi oleh PT WIKA Beton. Dikutip dari laman BPJT Kementerian PUPR, pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut yang diperkuat oleh matras bambu setebal 17 lapis.