DEMAK – Tol Semarang – Demak kembali dibuka secara fungsional selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mengurai potensi kemacetan di Jalur Pantura.
Tol Semarang-Demak mulai dibuka pada Kamis (22/12/2022) ini, hingga 2 Januari 2023 mendatang.
Warga menyambut baik kemblai dibukanya Tol Semarang-Demak pada libur Nataru ini.
Pantauan di pintu tol Kadilangu, Kabupaten Demak, sejumlah kendaraan sudah mulai antre masuk Tol Semarang – Demak.
Satu di antara sopir kendaraan tersebut adalah Iswanto, yang bersama keluarga ingin berlibur ke Kota Semarang.
Dia mengatakan baru pertama kali menggunakan jalan Tol Semarang – Demak ini.
“Ingin berlibur dan menggunakan Tol Semarang – Demak, soalnya penasaran baru pertama kali juga, dari Jepara mau ke Kota Semarang,” kata Iswanto, Kamis (22/12/2022).
Tepat pukul 07.00 WIB, sejumlah kendaraan mulai memasuki Gate Tol Semarang – Demak sesi dua.
Terlihat ada dua pintu Tol Semarang – Demak sesi dua yang bisa digunakan para pengendara.
Kedua pintu tol tersebut dibuka tanpa ada batasan jumlah kendaran yang melintas.
Hal itu pun juga disampaikan Humas PT PP Tol Semarang Demak Robby Sumarna.
Ia mengatakan saat ini Tol Semarang = Demak sesi dua sudah bisa kembali dilalui kendaraan.
“Hari ini tepat Tol Semarang – Demak sesi dua sudah bisa digunakan secara fungsional selama Nataru,” kata Robby, Kamis (22/12/2022).
Semua kendaraan bisa melintas
Dia menambahkan setelah dibuka selama Nataru Tol Semarang Demak sesi dua, akan dilanjutkan dibuka selama dua minggu menunggu penentuan tarif
“Ini dibuka sembari menunggu SK Menteri, terkait sertifikasi layak operasi, semoga sudah bisa keluar sebelum tanggal dua.”
“Tol Semarang – Demak dibuka fungsional kembali sembari menunggu penetuan tarif,” ujarnya.
Dalam pembukaan itu pun, ia menyampaikan bahwa Tol Semarang – Demak sesi dua bisa dilalui semua kendaraan tanpa dikenai tarif.
Menurut dia, pada kali ini semua jenis kendaraan sudah bisa melintasi Tol Semarang – Demak.
“Pembukaan kali ini sudah tidak ada pembatasan kendaraan, bisa masuk semua. Ini masih gratis sampai masa libur Nataru,” jelasnya.
Pangkas waktu tempuh
Sementara itu, pengemudi kendaraan berat Agus Widiyatmoko menyambut baik dibukanya kembali Tol Semarang – Demak.
Menurut dia, dengan melintasi Tol Semarang – Demak, maka ia bisa memangkas waktu tempuh hingga 35 menit.
Lantaran waktu tempuh lebih cepat, kata dia, maka secara otomatis biaya yang dikeluarkan semakin kecil.
“Merasa senang tol sudah dibuka, ini bisa lebih cepat, yang sebelumnya 50 menit sekarang hanya sekiranya 15-20 menit saja.”
“Kalau pakai tol lebih irit dan cepat.”
“Ini saya mau mengatar barang ke Kudus dan Pati, ini dari Semarang,” kata Agus.
Gratis, tapi tetap wajib bawa e-toll
Sebelumnya, jajaran Ditlantas Polda Jateng melakukan pengecekan persiapan pembukaan infrastruktur penghubung Jakarta – Surabaya ini.
Pengecekan itu dilakukan langsung oleh Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Agus Suryo Nugroho bersama Kasatlantas Polres Demak AKP Gargarin dan perwakilan PT PP Tol Semarang Demak, Rabu (21/12/2022).
Rencananya, pembukaan secara fungsional Tol Semarang – Demak Seksi II mulai besok hingga 2 Januari 2023.
Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Agus Suryo Nugroho mengatakan pengecekan tersebut bertujuan untuk melihat secara langsung kesiapan jalan tol Semarang Demak Seksi II sebagai jalur penting saat Nataru.
“Kami melaksanakan survei jalur terkhusus dari kota menuju ke Sayung, naik ke tol dengan pengelola jalan tol.”
“Menyakinkan bahwa besok jam 7 jalan tol sudah siap dibuka,” kata Dirlantas Polda Jateng kepada TribunMuria.com, Rabu (21/12/2022).
Seiring pembukaan jalan tol Semarang – Demak Seksi II, ia berharap bisa mengurai kemacetan yang ada di jalur pantura.
“Kami yakinkan tol sudah siap, persiapan derek sudah ada, semoga dengan difungsionalkan tol Sayung Demak ini kepadatan menuju Kudus, Pati selanjutnya pantura bisa terurai, bisa menggunakan jalan tol Sayung Demak ini,” jelasnya.
Pembukaan Tol Semarang – Demak Seksi II tidak dikenakan biaya, akan tetapi masyarakat tetap harus membawa kartu E-toll.
“Semoga besok masyarakat mengerti dan kami sosialisasikan, disampaikan bahwa silakan memasuki tol ini masih mengetab tapi tidak membayar ,” ujarnya.
Ia juga berpesan masyarakat yang ingin menggunakan jalan Tol Semarang Demak Seksi II untuk tetap menaati peraturan lalulintas.
“Kami mengimbau tertib lalu lintas itu cermin budaya bangsa, semoga pengguna jalan patuh dan tertib kecepatan dan faktor lain,” ucapnya.
Evaluasi pembukaan Tol Semarang – Demak
Sebelumnya diberitakan, selama Tol Semarang – Demak dibuka secara fungsional pada 18 November 2022 – 2 Desember 2022, terjadi lima peristiwa kecelakaan lalu lintas di jalur bebas hambatan tersebut.
Evaluasi PT PP Tol Semarang – Demak, menyebutkan banyak pengemudi melanggar batas kecepatan kendaraan yang telah ditentukan, yakni maksimal 100 kilometer (km)/jam.
Banyaknya pengemudi melanggar batas kecemapatan 100 km/jam, diduga menjadi satu di antara faktor terjadinya 5 kecelakaan di Tol Semarang – Demak.
Demikian disampaikan Humas PT PP Tol Semarang – Demak, Roby Sumarna.
“Banyak pengemudi yang melanggar aturan pembatasan kecepatan kendaraan maksimal 100 km/jam.”
“Dari data yang ada, banyak yang memacu kendaraannya hingga lebih dari 140 km/jam saat melintas Tol Semarang – Demak saat dibuka secara fungsional kemarin,” kata Roby, Jumat (2/12/2022).
Dituturkan Roby lebih lanjut, lantaran memacu kendaraan terlalu cepat, beberapa di antaranya membuat ban kendaraan meletus, hingga memicu terjadinya kecelakaan lalu litntas.
Selain karena kecepatan, faktor kualitas ban yang digunakan juga menjadi perhatian pihaknnya.
Disebutkan, dari beberapa peristiwa ban meletus, beberapa di antaranya dialami oleh microbus.
“Sering ada peristiwa ban meletus. Selain karena dipacu di atas kecepatan, bisa jadi faktornya adalah kualitas ban kurang bagus.”
“Beberapa hal terjadi, karena kendaraan itu menggunakan ban vulkanisir,” terangnya.
Tak hanya itu, ia menambahkan, pemandangan Tol Semarang – Demak yang dinilai indah dan bagus, juga dinilai memicu terjadinya kecelakaan.
Sebab, banyak pengemudi yang ikut sibuk mengabadikan momen melintasi Tol Semarang – Demak.
Hal itu, membuat pengemudi tak fokus mengendalikan kendaraan saat mellintas.
“Banyak yang justru bikin video atau mengambil gambar saat melaju di jalan Tol Semarang – Demak, sehingga membuat pengemudi tak fokus berkendaraa.”
“Hal seperti itu, juga memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas,” papar Roby.