Terlibat Tawuran Lima Pelajar di Semarang Diamankan

Avatar photo

SEMARANG – Sejumlah pelajar SMK Negeri 3 Semarang kembali terlibat tawuran. Kali ini, mereka terlibat perkelahian dengan pelajar SMK Negeri 4 Semarang. Lokasinya di perkampungan penduduk di wilayah Jalan Mugas Dalam Selatan, Kelurahan Mugassari, belakang GOR Trilomba Juang, Semarang Selatan, Kamis (26/1) sore.

Cara Mengatasi Vitalitas Pria secara Permanen dengan murah! Banyak Pasien Diabetes Terlambat Mengetahui Ini Sakit Lutut & Sendi akan Hilang jika Anda Lakukan Ini Tiap Pagi Kejadian tersebut sempat terekam kamera CCTV sekitar pukul 16.57.

Terlihat, sekelompok pelajar datang dari dua arah sebelum terjadi perkelahian, yakni dari arah Jalan Trilomba Juang dan Jalan Menteri Supeno. Jumlah pelajar yang dari arah Trilomba Juang lebih banyak. Mereka mengendarai belasan sepeda motor berboncengan. Di antara mereka masih ada yang mengenakan seragam sekolah.

Sedangkan dari arah Jalan Menteri Supeno, jumlahnya lebih sedikit. Kurang lebih tiga sampai lima sepeda motor. Dua kelompok siswa ini berpapasan di tengah perkampungan Mugas Dalam Selatan.

Kelompok siswa dari arah Trilomba Juang langsung turun dari sepeda motor dan menyerang kelompok yang dari arah Jalan Menteri Supeno. Lantaran kalah jumlah, kelompok pelajar dari arah Menteri Supeno kabur. Mereka tancap gas putar arah. Aksi tersebut berlangsung tidak sampai satu menit.

Kelompok pelajar yang dari arah Trilomba Juang juga bubar lantaran dimarahi warga setempat. Aparat Polrestabes Semarang yang mendapatkan laporan langsung menuju lokasi kejadian. Setelah dilakukan penyisiran, berhasil mengamankan lima pelajar yang diduga terlibat aksi tawuran tersebut.

Kapolsek Semarang Selatan Kompol Indra Jaya Syafputra mengatakan, telah mengamankan lima pelajar dari dua sekolah yang terlibat perkelahian. Para pelajar itu dibawa ke Mapolrestabes Semarang guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Tiga siswa dari SMK Negeri 3 Semarang mengejar dua siswa dari SMK Negeri 4 Semarang. Mereka diamankan oleh anggota Tebas. Pengakuan sementara, mereka hanya ikut-ikutan,” ujar Indra Jaya kepada Jawa Pos Radar Semarang, Jumat (27/1).

Dikatakan, sejauh ini tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian itu. Selain itu, juga tidak ditemukan senjata tajam. Diakui, aksi tawuran yang melibatkan siswa SMK Negeri 3 Semarang dengan sekolah lain bukan pertama kali ini. Sebelumnya, juga terlibat perkelahian dengan pelajar SMK Negeri 10 Semarang.

“Sekarang pelajar SMKN 3 ngejar-ngejar siswa SMKN 4. Pelajar SMKN 3 yang mendatangi wilayah pelajar SMKN 4. Sedangkan saat kejadian SMKN 3 dan SMKN 10, katanya pelajar SMKN 3 duluan yang menyerang. Sekarang jelas-jelas, ini SMKN 3 menyerang SMK lain,” bebernya.

sejumlah aksi tawuran antar pelajar terjadi di Kota Semarang. Pada Jumat (20/1), sejumlah pelajar menyerang SMK Negeri 5 Semarang. Akibatnya, dua pelajar SMKN 5 Semarang mengalami luka bacok. Sebelumnya, SMK Negeri 3 Semarang diserang pelajar SMK Negeri 10 Semarang pada Kamis (8/12/2022).

Berdasarkan pengakuan pelajar SMKN 10, sebelumya pelajar SMKN 3 juga menyerang sekolahnya. Pada Kamis (15/12), sejumlah pelajar SMP diamankan anggota Polsek Semarang Utara. Mereka akan tawuran dengan pelajar dari Kendal di Jalan Arteri Yos Sudarso Semarang Utara.

Berikutnya, tawuran melibatkan pelajar SMKN 3 dan SMKN 4 di kawasan Taman KB (Taman Indonesia Kaya), Kamis (2/9/2022). Mereka membawa senjata tajam hingga seorang pelajar terluka bacok. Kemudian, tawuran antara siswa SMKN 5 dan SMKN 10 di Jalan Arteri Yos Sudarso, Semarang Utara, Kamis (25/3/2022).

Kapolsek mengaku prihatin dengan kejadian ini. Pihaknya juga akan terus melakukan edukasi ke sekolah-sekolah di wilayah hukum Polsek Semarang Selatan. Selain itu, juga akan terus melakukan langkah-langkah sebagai antisipasi akan terjadinya aksi sama di wilayahnya.

“Apalagi kejadian ini tidak lagi di jalan protokol, tapi terjadi di tengah perkampungan. Sesuai perintah dari Pak Kapolrestabes Semarang, antisipasi khususnya akhir pekan, biasanya nongkrong-nonkrong, muter-muter tidak jelas, kita sudah bagi tim. Kita petakan wilayah-wilayah yang rawan,” katanya.

Meski demikian, pihaknya juga mengajak peran serta masyarakat, orang tua, keluarga, dan pihak guru untuk bersama-sama mengantisipasi kejadian sama. Juga supaya ada tindakan tegas dari pihak sekolah sebagai efek jera terhadap para siswanya yang melakukan aksi tawuran.

“Kenapa pihak sekolah? Akhir-akhir ini kan sering terjadi. Kenapa kok bisa sering terjadi? Apakah tidak ada sanksi tegas dari pihak sekolah? Apa cuma dikasih omongan saja untuk tidak mengulangi lagi,” ujarnya.  Kalau menurut saya, mungkin kurang tegas,” tambahnya.

Berdasarkan penelusuran koran ini di Jalan Mugas Dalam Selatan, Ketua RT setempat Basuki Reksobowo mengaku tidak mengetahui pemicu tawuran tersebut. Namun dalam kejadian ini, kata dia, ada dua pelajar mengalami luka lecet bukan karena disebabkan oleh senjata tajam.

“Setahu saya tidak ada yang terkena senjata tajam. Hanya jatuh saat lari. Di sini sudah terjadi dua kali. Juga sama anak-anak dari SMK 3 dan SMK 4,” katanya.

Kasie Humas Polrestabes Semarang Kompol Untung Kistopo mengatakan, pelajar yang mengalami luka dari pihak SMK Negeri 4 Semarang. Hanya luka lecet di lengan lantaran jatuh saat lari dikejar-kejar.

Pihaknya menyebutkan, lima pelajar yang diamankan langsung ditangani oleh Satbinmas Polrestabes Semarang.

“Itu kemarin langsung ditangani Satbinmas Polrestabes Semarang untuk dilakukan pembinaan. Tidak ada yang dirugikan, kemudian dilakukan pembinaan, didata supaya tidak mengulangi lagi. Membuat surat pernyataan supaya tidak mengulangi lagi,” bebernya

sumber: radarsemarang.jawapos.com

#Polda Jateng, #Jateng, #Jawa Tengah, #Humas Polri, #Polrestabes Semarang, #Polres Rembang, #Polres Demak, #Polres Banjarnegara, #Polres Semarang, #Polres Pangandaran, #Polres Mempawah, #Polres Batang, #Pemkab Banjarnegara, #Kabupaten Banjarnegara, #Banjarnegara, #Polda Jateng, #Polda Kalbar, #Hendri Yulianto, #Budi Adhy Buono, #Irwan Anwar, #Dandy Ario Yustiawan, #Kapolres Sintang, #AKBP Tommy Ferdian